Apakah Anda bosan dengan ujung tali tambang yang berurai? Ini mungkin saja membuat Anda frustasi, apalagi jika Anda sudah berinvestasi pada produk yang berkualitas tinggi dan kuat. Namun Anda tak perlu khawatir, karena ada beberapa cara untuk mencegahnya. Mulai dari membeli tali yang “tahan banting” sampai mencoba metode do it yourself alias DIY.
Bahan tali tambang paling umum yang sering kita temui ialah nilon, sebagai sejenis bahan plastik sintetis. Beberapa jenis tali tambang nilon yang kurang premium paling mudah rusak, seperti halnya bahan lain seperti polypropylene. Tali nilon ditenun dari banyak helai bahan plastik. Sifat tali ini cenderung tidak terlalu kuat dan kaku.
Semakin kaku untaian, maka akan semakin cenderung berjumbai. Untaian luar tali nilon dikepang seperti sarang lebah untuk membentuk tabung fleksibel. Di dalam tabung ada nilon jalinan tambahan, yang membentuk bagian tali penahan beban. Frying biasanya mengakibatkan bagian luar tali terurai dan menyebabkan inti yang dikepang terlepas.
Sebenarnya, tali tambang nilon yang paling mudah diperbaiki ketika berjumbai, karena terbuat dari bahan plastik dan mudah meleleh. Sebelum memaparkan panas, potong ujung tali yang berjumbai, sehingga Anda mempunyai ujung tali yang bersih untuk digunakan. Lalu nyalakan korek api dan oleskan sedikit api pada ujung tali, kemudian gerakkan secara merata.
Jangan membakar tali terlalu lama, karena memang tidak diperlukan. Hal yang normal jika ujung tali tambang Anda sedikit menghitam, namun Anda tak perlu menggoresnya terlalu keras supaya tidak berjumbai. Ini adalah salah satu cara yang dilakukan, bagaimana dengan jenis tali tambang lain misalnya? Anda bisa mencoba beberapa cara menghentikan agar tali tidak terurai berikut!
Bagaimana Menghentikan Tali Agar Tidak Terurai atau Berjumbai?
1. Metode Penyambungan Kembali
Penyambungan kembali adalah teknik yang bisa digunakan untuk menutup ujung tali tambang tanpa harus memakai simpul. Metode ini idealnya digunakan setelah ujung tali disegel panas. Akan tetapi, Anda tidak perlu melakukan heat shrink atau whipping twine, mengingat efektivitas penyambungan. Sayangnya, metode ini menghasilkan penambahan volume, sehingga tidak disarankan pada tali yang ditangani berulang kali atau dipindahkan melalui katrol.
Metode penyambungan belakang harus dimulai dengan pembentukan crown knot, melewati untaian terpisah satu sama lain sebelum mengencangkan simpul. Untaian kemudian harus terjalin kembali di sepanjang tali. Jika untaian mulai terurai maka Anda harus memutarnya dengan sangat kencang.
2. Mencambuk Tali
Mencambuk tali adalah metode tradisional, dimana benang rami dililitkan erat di sekitar ujung tali. Ini tidak hanya menghentikan tali agar tidak berjumbai, tetapi juga menciptakan hasil akhir yang lebih rapi dan profesional. Selain itu, cara ini juga bisa digunakan untuk menyegel tali tambang alami maupun sintetis. Namun pada tali sintetis, metode lain seringkali lebih mudah. Maka dari itu, teknik whipping khususnya digunakan pada produk serat alami.
3. Menutup Bagian Ujung Tali
Menutup ujung tali tambang adalah alternatif yang lebih kuat dengan hasil lebih tahan lama. Selain itu, mereka biasanya digunakan untuk aplikasi tugas-tugas berat. Agar dapat mengikat serat tali bersama-sama dan mencegahnya terurai, tutup plastik dengan halus tapi kaku dan cukup disegel menggunakan temperatur panas ke ujung tali.
Dalam metode ini, pita listrik bisa digunakan untuk mencegah keretakan tali alami dan sintetis. Namun Anda harus memasang selotip sebelum memotong. Selain itu, pastikan selotip dipasang dan ujung tali tambang dibungkus rapat. Walaupun metode ini cepat dan mudah, selotip secara bertahap akan lepas.
Metode heat shrink adalah pilihan ideal untuk dipasang pada tali jenis sintetis. Metode ini lebih tahan air dan akan tetap terikat lebih erat pada tali dibandingkan menggunakan pita listrik. Heat shrink bisa digunakan dalam kombinasi menggunakan plasti-dip untuk mengurangi resiko keretakan terjadi.
Sekali lagi, teknik ini terutama digunakan pada produk tali tambang serat alami. Tali bisa dibeli menggunakan segel, dengan penutup ujung yang sudah terpasang. Atau Anda bisa membeli penutup yang longgar kemudian pasang sendiri.
4. Penyegelan Panas
Cara menghentikan tali tambang terurai berikutnya adalah dengan menggunakan DIY termudah. Namun, penting untuk dicatat bahwa teknik ini hanya akan bekerja pada tali serat sintetis, karena serat alami akan terbakar saat terkena oleh api panas.
Agar proses penyegelan tali tambang sukses dilakukan, sebaiknya gunakan obor tiup. Ini akan memanaskan serat tali secara merata dan memastikan agar ujung tali tetap bersih. Akan tetapi, Anda juga dapat memakai pemantik api atau lilin. Angkat tali di tangan Anda sekitar 12 inchi dari ujung tali misalnya, kemudian pegang 5-6 inchi di atas api. Lalu, turunkan sampai mulai meleleh dan seratnya tertutup dengan rapat.
Metode ini sama seperti teknik yang digunakan pada tali nilon di atas. Bagaimana, mudah bukan?
5. Pisau yang Dipanaskan
Pisau yang dipanaskan juga bisa digunakan untuk menutup bagian ujung tali tambang dan mencegahnya supaya tidak berantakan. Caranya tinggal letakkan tali di atas ubin tahan panas atau kaca tebal, lalu colokkan pisau dan dorong bilah secara perlahan ke dalam serat. Kira-kira sekitar 1 inchi di atas ujung tali. Dengan menggerakkan bilah secara perlahan ke arah depan dan belakang, maka bilah akan meleleh melalui serat dan menyegel nya secara bersamaan.
Sekali lagi, teknik ini hanya dapat digunakan untuk tali tambang sintetis saja, karena panas berlebih akan membakar tali serat alami.
Semua teknik yang dijelaskan di atas, akan membantu Anda menghentikan tali tambang agar tidak berjumbai. Namun pilihan terbaik adalah tergantung dari jenis tali yang Anda miliki apakah tali alami atau sintetis, aplikasi penggunaan tali, dan apakah Anda lebih suka membeli tali atau bahkan membuatnya sendiri.
Memilih Jenis Tali Tambang Sesuai Kebutuhan
Ada beberapa jenis tali tambang yang bisa Anda pilih sesuai proyek yang Anda lakukan, untuk lebih tepatnya Anda harus mempelajari jenis-jenis tali berikut ini :
1. Tali Polypropylene
Tali polypropylene adalah sejenis tali sintetis yang menawarkan berbagai kualitas unik. Tali tambang ini sangat cocok digunakan di sekitar air dan tidak akan membusuk karena tahan air dan jamur. Selain itu, tali pp juga diproduksi dalam berbagai macam warna, karenanya tali ini sering digunakan untuk penghalang di lapangan golf, di pembangkit listrik, dan taman. Biasanya nelayan komersial memakai tali ini, khususnya untuk tali pancing lobster dan kepiting.
2. Tali Manila
Tali manila memiliki kekuatan dan kegunaan standar sebagai tali alami. Tali tambang manila terbuat dari bahan serat rami alami. Sehingga tampilannya memberikan daya tarik yang estetik dan biasa dijadikan untuk pelengkap pagar dekoratif maupun keperluan lansekap lainnya.
Namun dikarenakan tali manila rentan terhadap air dan paparan sinar matahari, maka pengguna harus berhati-hati dengan tegangan yang berkelanjutan pada tali. Kualitas menyerap manila menjadikannya sebagai pilihan pertama untuk banyak aktivitas fisik yang memerlukan penanganan langsung dari tali.
3. Tali Nilon
Untuk kekuatan superior dan kemampuan peregangan yang luar biasa, maka tali nilon adalah pilihannya. Lebih kuat dibandingkan tali pp dan manila, biasanya nilon dapat menarik beban paling berat sekalipun dan dapat menahan beban paling besar.
Mempunyai kekuatan unggul, tali nilon harus mempertahankan permukaan yang halus. Belum lagi, ketahanannya terhadap abrasi membuat tali ini ideal untuk sistem derek atau katrol/
Nah, itulah jenis-jenis tali tambang yang harus Anda pahami dengan karakteristik dan tingkat kekuatan yang berbeda. Dengan begitu, Anda bisa memilih mana tali yang tepat untuk aplikasi proyek yang Anda kerjakan. Jangan lupa, pesan tali tambang terbaik hanya di Megajaya.co.id!