Hook adalah salah satu perangkat yang sering digunakan dalam aktivitas rigging dan lifting. Dengan menggunakan fungsi hook bisa mempermudah proses pengangkatan atau penarikan alat-alat berat di beragam industri, mulai dari manufaktur, minyak dan gas, hingga konstruksi.
Bagian 1 | Pengertian Hook
Pengertian Hook
Hook merupakan alat bantu untuk melakukan pengangkatan beban dengan mengaitkan beban ke dalam hook rantai. Adapun bentuk hook sama seperti bentuk tanda tanya dengan bentuk yang terbalik. Biasanya disebut juga sebagai alat kait atau ganco. Crane hook biasanya digunakan ke dalam aplikasi gantry crane, dan beberapa jenis alat pengangkat lainnya. Jenis hook sendiri tersedia dalam berbagai macam jenis bentuk yang tersedia di pasaran menyesuaikan kebutuhan di masing-masing industri.
Biasanya jenis hook ini dilengkapi oleh kait pengaman untuk mencegahnya terlepas dari sling kawat pengangkat, tali atau rantai tempat beban terpasang. Sebuah kait mungkin mempunyai satu atau lebih katrol built in sebagai balok atau tekel untuk melipatgandakan gaya angkat agar kekuatan daya angkat hook meningkat.
Fungsi Hook Sebagai Alat Lifting
Fungsi hook sendiri dipakai sebagai pengait yang kuat dan kokoh, sehingga bisa dikaitkan pada beban berat. Beberapa jenis hook mempunyai pengunci kait atau latch kit supaya lebih aman, dengan begitu setiap objek yang dikaitkan ke pengait tersebut tidak dapat terlepas akibat latch kit itu sendiri.
Hook yang memilih pengunci biasanya lebih aman dipakai karena mempunyai pengunci yang bisa menghindari agar objek kait tidak terlepas dari hook itu sendiri. Meskipun secara bentuk umumnya sama, namun tiap-tiap jenis hook mempunyai fungsi yang berbeda.
Adapun fungsi hook itu sendiri umumnya untuk towing, lifting, dan lashing. Sementara itu, fungsi hook secara khusus ialah sebagai pengangkat dengan chain, pengangkat barel, pengangkat pipa, pengangkat kayu, pengangkat serta penarik beban bersama dengan objek kait.
Ukuran dan Kapasitas Hook
Selain fungsi hook yang bervariasi, alat pengait juga terdiri dari berbagai macam ukuran dan kapasitas. Ada berbagai kapasitas berat beban yang bervariasi, diantaranya dari 1 ton, 3,2 ton, 2 ton, 8 ton, 5,3 ton, 21,2 ton, 31,5 ton, 15 ton, dan 12,5 ton.
Bagian 2 | Jenis-Jenis Lifting Hook
Jenis Material Pada Lifting Hook
Di pasaran sendiri, ada banyak pilihan jenis hook yang dapat disesuaikan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan. Berbagai macam jenis hook biasanya dibagi ke dalam beberapa jenis, diantaranya jenis-jenis lifting hook berdasarkan material, jenis kepalanya dan lainnya.
Jenis Material Pada Lifting Hook
Jenis hook yang pertama terbagi ke dalam jenis material pembuatan alat pengait itu sendiri, diantaranya sebagai berikut :
1. Baja
Untuk material baja pembuatan hook sendiri dari jenis baja karbon, yaitu baja dengan campuran mild steel, machinem, dan machinery. Apabila diklasifikasikan berdasarkan campurannya, jenis baja karbon sendiri bisa dibagi ke dalam 3, diantaranya low carbon steel, medium carbon steel, dan high carbon steel.
Biasanya jenis material besi yang digunakan pada fungsi hook itu sendiri adalah alloy hook, dari material besi dengan kandungan karbon yang dipadukan dengan berbagai jenis logam lainnya, diantaranya seperti vanadium, kromium, tungsten, nikel, molybdenum dan lainnya.
2. Besi
Untuk material baja pembuatan hook sendiri dari jenis baja karbon, yaitu baja dengan campuran mild steel, machinem, dan machinery. Apabila diklasifikasikan berdasarkan campurannya, jenis baja karbon sendiri bisa dibagi ke dalam 3, diantaranya low carbon steel, medium carbon steel, dan high carbon steel.
3. Stainless Steel
Stainless steel adalah salah satu material hook yang memiliki kekuatan tarik tinggi jika dibandingkan baja ringan. Selain itu, bahan ini memiliki daya tahan karat yang juga tinggi.
Jenis-Jenis Lifting Hook Berdasarkan Jenis Kepalanya
Selain berdasarkan tipe materialnya, jenis hook juga dibedakan berdasarkan jenis kepalanya. Berikut ulasannya :
1. Clevis Hook
Clevis hook adalah hook yang biasanya hanya dipakai pada rantai saja, dan tidak dapat digunakan pada tali kawat seling, namun fungsi hook jenis ini bisa dikatakan lebih fleksibel sebab bisa dipasang langsung bersama mata rantai tanpa harus dipasangkan bersama hammerlock atau connecting link terlebih dahulu.
2. Eye Hook
Jenis hook ini bisa dipasangkan dengan chain sling atau wire rope sling, tapi dalam pemanfaatannya memerlukan hammerlock atau connecting link, dimana apabila disambungkan bersama chain sling atau rantai sehingga memerlukan tambahan biaya.
3. Swivel Hook
Swivel biasanya disebut juga sebagai alat rigging, biasanya ditemukan dalam aplikasi kapal pelayaran. Adapun fungsi hook ialah dapat menyeimbangkan objek saat sedang berputar. Jadi penyambungannya tak akan menjadi lebih berat di satu sisi saja.
Jenis-Jenis Lifting Hook
Clevis Hook
Jenis hook ini mempunyai bentuk yang biasanya didesain supaya bisa dapat ditutup dan dibuka dengan mudah. Ini artinya, untuk memaksimalkan fungsi hook ini, Kamu bisa memakai semacam slot atau as untuk mengunci bagian penyambungnya. Selain itu, jenis penyambung yang satu ini juga dapat dirancang secara khusus untuk pemakaian pada aplikasi bersamaan dengan sling rantai atau chain sling.
Sebab rantai atau sling rantai ini mempunyai bentuk mata lonjong tanpa celah dengan tujuan agar dapat disambungkan bersama eye hook. Selain itu, fungsi hook ini juga sebagai solusi atas permasalahan tersebut, yakni dengan membuat sejenis pin pengunci bagian atas.
1. Clevis Grab Hook
Fungsi hook ini dipakai untuk menyesuaikan penyesuaian pada kaki sling rantai. Clevis grab hook tidak membutuhkan konektor rantai tambahan dan bisa dipasang langsung ke rantai.
2. Clevis Self Locking Hook
Clevis self locking hook sangat cocok untuk semua jenis aplikasi lifting. Mekanisme penguncian yang unik mencegah tergelincir secara tidak sengaja. Jenis komponen pada rantai ini digunakan dengan komponen rantai grade 80 alloy chain untuk aplikasi pengangkatan. Jenis hook ini digunakan untuk kemudahan penggunaan.
3. Clevis Sling Hook With Latch
Clevis sling hook merupakan kait serbaguna sebagai bagian dari rangkaian komponen rantai yang biasanya dipasang langsung ke rantai tanpa membutuhkan konektor.
4. Clevis Slip Hook
Fungsi hook ini bisa dikatakan serbaguna, karena memiliki throat yang lebar. Mudah dihubungkan pada shackle, mata atau beban yang diikat pada rantai. Sering digunakan dalam aplikasi towing dan pengamanan. Clevis slip hook ini memungkinkan pemasangan dan pelepasan dengan cepat dari rantai dengan menggunakan cotter pins yang mudah dilepas dari kait.
Eye Hook
Jenis hook ini berbentuk bulat dan mempunyai celah. Biasanya pemasangannya bersifat permanen, namun terkecuali pengguna akan melepaskannya dengan paksa, caranya adalah dengan merusak tali kawat slingnya. Tapi hal ini berbeda pada wire rope sling dengan wire clip, sebab wire clip dapat dicopot serta dipasang ulang. Jenis ini bisa diaplikasikan untuk chain sling maupun wire rope sling.
1.Eye Hoist Hook
Pemasangan eye hook pada chain sling biasanya harus memakai connecting link untuk menyambungkannya. Kelebihan jenis penyambung yang satu ini, apabila dipakai bersama chain sling ialah menjadi tidak permanen. Sebab connecting link bisa dibuka maupun dipasang ulang. Hal ini berbeda jika pemakaiannya bersamaan dengan memakai wire rope sling.
2. Eye Self Locking Hook
Ini adalah gaya kait bawah yang paling umum digunakan pada sling rantai. Desain hook-nya memastikan bahwa kait akan menutup ketika dimuat, sehingga beban akan ditangkap pada kait dan tidak bisa dilepaskan apabila bersentuhan dengan objek lainnya.
3. Eye Sling Hook With Latch
Jenis hook ini memang serbaguna dan sangat cocok digunakan pada sebagian besar aplikasi slinging. Alat ini memiliki kait dengan tugas berat untuk meningkatkan keamanan. Eye Sling hook memungkinkan koneksi yang mudah dan bisa dipasang pada alat pengangkat.
Swivel Hook
1. Swivel Hook With Latch
Di dunia perkapalan, kita sering melihat dan mendengar tentang swivel hook. Pasalnya jenis hook ini adalah alat penting yang tak boleh tertinggal saat sedang berlayar. Penggunaannya biasanya untuk menyambungkan setiap sisi tertentu yang diperlukan. Dari segi kekuatan yang terjamin, walaupun dari segi tampilannya sangat sederhana. Selain itu, bentuk alat ini cukup banyak, biasanya menyesuaikan dengan fungsi hook itu sendiri ketika berlayar.
Fungsi hook ini erat dengan pemakaian tali yang dijadikan sebagai penyeimbang dan penggantung. Pemakaiannya juga dapat mencegah kerusakan di bagian tali kawat supaya tidak mudah putus.
2. Swivel Self Locking Hook
Swivel self locking hook mempunyai desain yang sama seperti self locking hook tetapi mempunyai fitur tambahan swivel yang bisa digunakan untuk menyejajarkan hook dengan benar pada garis beban sebelum mengangkat. Swivel hanya untuk pemosisian sebelum pengangkatan dan hook biasanya tidak dirancang untuk berputar di bagian bawah beban
Jenis Hook Lainnya
Selain jenis hook di atas, ada beberapa macam hook lainnya yang dapat Anda pelajari, diantaranya :
1. Foundry Hook
Foundry hook merupakan jenis hook yang paling sering didesain untuk digunakan tanpa latch, karena sering digunakan dalam aplikasi bertemperatur tinggi dimana ada resiko saat menjangkau atau melepaskan beban dari kait. Karena lingkungan yang mereka gunakan, biasanya kait jenis ini sering diaplikasikan dalam pemuatan ujung.
2. Grab Hook
Fungsi hook jenis ini dirancang pada leher yang sempit khusus digunakan untuk memperpendek atau menahan panjang rantai yang digunakan untuk aplikasi pengikatan dan dalam sling pengangkat dengan beban. Jenis pengait ini dibuat untuk digunakan dengan ukuran dan tingkat rantai tertentu.
3. Sorting Hook
Jenis hook ini biasa disebut sebagai shake out hooks atau lay out hooks, digunakan untuk menyortir atau meletakkan produk seperti pada pipa, pelat datar atau benda berbentuk tabung lainnya. Alat ini digunakan dalam rakitan multi leg sling untuk aplikasi dimana objek akan terlibat sampai kedalaman throat pada hook.
Kait ini termasuk sebagian kecil dari kait yang dirancang untuk tidak memakai latch. Penggunaan latch akan membatasi pemakaian kait secara praktis ketika mengangkat beban dan pelat silindris.
4. J-Hook
J-Hook paling sering digunakan dalam aplikasi industri dan manufaktur. Fungsi hook ini mempunyai desain yang low profile dan lebih ramping dibandingkan sling hook tradisional, yang memungkinkan alat ini digunakan dengan hoist, rantai dan sling untuk memindahkan material secara efisien dalam aplikasi dimana grab, sling hingga foundry hook tidak bisa digunakan.
Alat ini sering digunakan menggunakan baut mata atau titik angkat yang direkayasa pada beban. Ini biasanya sering dibuat secara khusus untuk aplikasi tertentu pada industri manufaktur dan salah satu jenis hook yang digunakan tanpa lanch.
5. Drum/Barrel Hook
Jenis hook ini digunakan untuk mengangkat barrel atau drum. Alat ini mempunyai titik ujung yang lebar dan tepat berada di bawah bibir barrel atau drum dan biasanya digunakan beramaan dengan multi leg sling. Selain itu, biasa digunakan juga bersamaan dengan sepasang sling dan dirancang untuk penggunaan pada sudut 30 derajat sampai 45 derajat.
6. Sliding Chocker Hook
Sliding chocker hook adalah jenis hook yang digunakan pada sling buatan pabrik untuk menangani peralatan seperti logging, pipa, bongkar muat dan mesin. Gerakannya yang bebas memungkinkan penyesuaian sling dengan cepat ke berbagai ukuran beban.
7. Anchor Line Hook
Jenis hook ini terutama didesain untuk industri kelautan. Alat ini berfungsi untuk mengambil atau memasang jangkar di sekitar peletakan pipa laut dan tongkang konstruksi. Ketika menggunakannya, pengait ekstra kuat diperlukan.
8. Twisted Hook
Twisted hook adalah jenis hook yang mempunyai bentuk penyambung supaya sedikit berputar. Fungsi hook yang satu ini biasanya digunakan dalam aplikasi logging, yakni dalam aplikasi yang biasanya melibatkan pendistribusian dan pengangkatan kayu di dalam maupun di luar hutan.
Bagian 3 | Cara Memilih Hook Sesuai Fungsinya
Pahami Fungsi Hook Sebelum Digunakan
Sebelum menggunakan fungsi hook untuk aplikasi industri atau keperluan Anda, tentu saja Anda harus memahami fungsi hook itu sendiri. Hook atau kait adalah alat yang sering dipergunakan di dunia industri rigging dan lifting. Alat ini sering dijadikan alat bantu untuk proses pengangkatan beban dengan mengaitkannya beban ke dalam kait rantai tersebut. Biasanya bentuk hook itu sendiri menyerupai tanda tangan.
Cara Memilih Hook Sesuai Fungsinya
Apakah Anda sedang mencari hook untuk keperluan industri Anda? Jika ya,Anda harus menyesuaikan penggunaannya dengan fungsi alat kait itu sendiri. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut :
- Hook Untuk Overhead Lifting
Tidak semua fungsi hook cocok untuk aplikasi overhead lifting, hanya alloy hook yang digunakan untuk operasi overhead lifting. Ketika memilih overhead lifting hook, penting sekali untuk mempertimbangkan aplikasi yang akan digunakan. Jika Anda mengangkat pelat, mungkin Anda membutuhkan satu jenis pengait. Sementara untuk mengangkat mesin kendaraan mungkin membutuhkan peralatan tambahan lain seperti webbing sling atau chain, hingga shackle.
Ada beberapa jenis hook yang digunakan dalam aktivitas overhead lifting yang bisa Anda pilih, diantaranya clevlock hooks, eye hooks, S-hooks, plated hooks, dan sorting hooks.
- Non Overhead Lifting Hook
Non overhead lifting hooks dirancang untuk memuat atau menarik pengaman. Kait jenis ini tidak mempunyai persyaratan yang sama seperti yang digunakan untuk operasi overhead lifting. Non overhead lifting hook biasanya tersedia dalam grade 30,43 dan 70. Kait dengan grade 80 tidak cocok untuk operasi overhead lifting dengan tanda T-80 dan hanya boleh digunakan untuk mengamankan beban. Contoh dari non overhead lifting ini ialah clevis hooks, dan eye hooks.
Melakukan Identifikasi Pada Hook
Dengan melakukan identifikasi fungsi hook, tentu saja membantu kita untuk memastikan pemasangan yang tepat untuk masa penggunaan kait itu sendiri. Biasanya dalam kait ada 2 huruf yang terletak dekat dengan shank. Huruf pertama mengidentifikasikan hook ID code atau size. Semakin meningkat urutan hurufnya dalam alfabet, maka ukuran hook-nya pun akan meningkat.
Contohnya saja, untuk kode hook ID pada material yang sama, ukuran hook F lebih kecil dibandingkan kode hook IG pada G, sedangkan G lebih kecil dari H, dan lainnya.
Bagian 4 | Cara Terbaik Menggunakan Hook
Cara Terbaik Menggunakan Single Point Hook
Berikut ini ada beberapa cara terbaik menggunakan single point hook, diantaranya :
- Hindari penarikan atau pemasangan beban secara mendadak.
- Beban harus dipusatkan pada bagian dasar kail untuk mencegah pemuatan titik kail.
- Ketika sling multi leg ditempatkan di bagian dasar hook, maka sudut maksimum yang disertakan antara kaki sling harus 90 derajat.
- Kait tidak boleh digunakan untuk menempatkan beban samping, beban belakang atau beban ujung pada kait.
- Lindungi jari, tangan dan badan diantara beban dan pengait. Pertimbangkan untuk menggunakan alat pelindung tangan.
- Fungsi hook yang dengan latch otomatis harus terkunci selama digunakan.
- Jika hook dilengkapi latch, beban tidak boleh membatasi penutupan kait.
- Penggunaan fungsi hook harus dilakukan oleh orang yang telah terkualifikasi.
Cara Terbaik Menggunakan Hook Jenis Lain
Sebenarnya cara terbaik menggunakan fungsi hook jenis lainnya tak jauh berbeda dari cara di atas, berikut ulasannya :
- Tentukan beban yang diterapkan tidak melebihi aplikasi pekerjaan kait.
- Hindari beban kejut.
- Hook tidak boleh digunakan dengan cara selain yang dimaksudkan.
- Jauhkan jari, badan dan tangan dari beban dan kail.
- Bila kait dilengkapi oleh latch, beban tidak boleh membatasi penutupan kait.
- Pemakaian fungsi hook harus ditentukan oleh orang yang berkualifikasi.
Bagian 5 | Inspeksi Pada Hook
Jangka Waktu Inspeksi Hook
Sama dengan inspeksi sling, semua inspeksi terkait fungsi hook ASME harus dilakukan oleh orang yang ditunjuk dengan kualifikasi yang sudah ditetapkan. Untuk kait dalam layaran reguler, prosedur inspeksi dan persyaratan penyimpanan diatur sesuai jenis peralatan yang digunakan. Berikut jangka waktu inspeksi hook yang harus Anda ketahui :
1. Inspeksi Awal
Sebelum digunakan, semua fungsi hook baru, yang diubah, dimodifikasi atau diperbaiki harus diperiksa untuk memverifiasi kepatuhan terhadap standar kait ASME B30.10 yang berlaku. Catatan tertulis dari inspeksi awal tidak diperlukan.
2. Inspeksi Rutin
Inspeksi rutin pada fungsi hook ini sering dilakukan dengan meliputi pengamatan terhadap fungsi hook yang digunakan selama operasi, dan inspeksi visual untuk mengidentifikasikan kondisi atau kriteria pelepasan yang diuraikan dalam pedoman inspeksi kait ASME B30.10.
Untuk lokasi semi permanen dan tidak bisa diakses dimana inspeksi yang sering tidak memungkinkan, orang yang berkualifikasi akan menentukan frekuensi persyaratan inspeksi berkala untuk memenuhi persyaratan inspeksi kait ASME B30.10.
Interval inspeksi harus didasarkan pada frekuensi penggunaan kail, tingkat keparahan kondisi layanan, pengalaman yang didapat dari masa pakai kait yang digunakan dalam situasi yang sama.
3. Inspeksi Periodik
Inspeksi periodik ini bisa mingguan hingga bulanan untuk layanan berat dan layanan parah bisa harian hingga mingguan. Kondisi yang terdaftar di bawah kriteria pelepasan atau kondisi lain yang bisa mengakibatkan bahaya, harus menyebabkan pengait dilepas dari layanan. Fungsi hook tidak boleh dikembalikan ke layanan sampai disetujui oleh orang berkualitfikasi. Catatan tertulis dari inspeksi periodik ini tidak diperlukan.
Melakukan Inspeksi Hook
Kenali Kerusakan Pada Hook
Tujuan dari inspeksi rigging adalah untuk mengevaluasi kondisi dan kekuatan secara menyeluruh yang tersisa dari semua peralatan yang digunakan untuk pengangkatan overhead atau digunakan untuk aktivitas penanganan beban.
Berdasarkan ASME B30.10 fungsi hook harus dilepas dari layanan jika ada kerusakan atau bukti dari salah satu berikut ini :
- Identifikasi informasi tentang kapasitas dan nomor jenis pabrikan hook yang hilang atau tidak terbaca.
- Korosi atau pitting berlebihan seperti terjadinya torehan, retak atau gouges.
- Terjadinya tingkat keausan lebih dari 10% dari dimensi aslinya.
- Terjadinya deformasi pada setiap puntiran atau tikungan.
- Latch tidak mengunci serta self-locking lock yang tidak berfungsi dengan baik.
- Pengait dan pengaman yang rusak, hilang atau tidak berfungsi.
Persyaratan Identifikasi Hook
Berdasarkan ASME B30.10 mengharuskan identifikasi pabrikan dan identifikasi beban pengenal ditempa, atua dicor di area fungsi hook yang bertekanan rendah dan tidak aus. Apabila kait digunakan bersama dengan peralatan yang dijelaskan dalam standar B30 lainnya, seperti pada rakitan sling atau sebagai bagian dari perangkat pengangkat di bawah kait.
Bagian 6 | Hook Powertec
Jika Anda sedang mencari hook terbaik untuk keperluan rigging atau lifting, maka Anda bisa memilih alat kait dari Powertec yang sudah terjamin kualitasnya. Brand Powertec adalah salah satu brand terbaik alat-alat lifting yang bisa Anda percayakan.
Tersedia Hook Berbagai Jenis, Ukuran, dan Kapasitas Lengkap
Dapatkan hook Powertec terbaik dari berbagai jenis, ukuran dan kapasitas lengkap di Mega Jaya. Mega Jaya adalah distributor resmi alat-alat rigging yang bisa Anda percayakan, karena menawarkan banyak pilihan alat lifting berkualitas dari merk ternama seperti Powertec