Wire rope adalah bagian terpenting dari banyak mesin. Alat ini biasanya terdiri atas untaian kawat yang secara kontinu dililitkan di sekitar inti pusat. Ada banyak jenis wire rope yang dirancang untuk berbagai aplikasi. Kebanyakan dari tali kawat ialah berbahan kawat baja yang dibuat menjadi untaian yang dililit satu sama lain. Bagian inti bisa dibuat dari baja, plastik atau tali.
Wire rope diidentifikasi oleh beberapa parameter, diantaranya termasuk ukuran, kelas baja yang digunakan, apakah itu sebelumnya dibentuk atau tidak berdasarkan letaknya, jumlah untaian dan jumlah kabel di setiap untaiannya.
Tipe untaian dan desain wire 16×9, menunjukkan bahwa tali tersebut terdiri atas 6 untai dengan 19 wire di setiap untainya. Pengaturan dan ukuran untaian yang berbeda memungkinkan berbagai tingkat fleksibilitas tali dan ketahanan terhadap abrasi dan penghancuran.
Ada 3 jenis inti pada wire rope. Diantaranya yaitu Independent Wire Rope Core (IWRC), normalnya berukuran 6×7 pada wire rope dengan inti untai kawat 1×7 dan menghasilkan tali kawat 7×7. IWRC mempunyai kekuatan putus tarik dan tekuk lebih tinggi dibandingkan tali inti serat. Selain itu memiliki ketahanan yang tinggi terhadap deformasi dan penghancuran.
Wire Strand Core (WSC) mempunyai untaian kawat tunggal sebagai intinya, bukan inti tali kawat multistrand. Tali WSC mempunyai kekuatan tinggi dan sebagian besar digunakan sebagai tali statis.
Wire rope juga mempunyai inti serat. Tali inti serat tradisional dibuat menggunakan tali sisal, namun bisa juga memakai bahan plastik. Tali inti serat mempunyai kekuatan yang lebih kecil dibandingkan tali inti baja. Tali inti serat cukup fleksibel dan diaplikasikan di banyak aplikasi derek.
Lay pada wire rope berada di arah untaian kawat dan untaian pada kabel puntir. Terdapat empat lay biasanya, diantaranya right lay, regular lay, left lay dan lang lay. Pada right lay, untaian tersebut berputar ke kanan saat angin menjauh dari pengamat. Sedangkan pada left lay akan berputar ke kiri. Regular lay rope mempunyai kabel pada untaian yang dipelintir menuju arah berlawanan pada untaian kabel. Dalam lang lay, lilitan untaian dan kabel pada untaian keduanya dipelintir dengan cara yang sama. Lang lay rope bisa dikatakan mempunyai ketahanan yang lebih baik karena paparan kabelnya lebih datar.
Sebagian besar wire rope terbuat dari high carbon steel yang memiliki tingkat kekuatan, fleksibel, ketahanan, ketersediaan dan pertimbangan biaya. Wire rope tidak bisa di galvanis atau dilapisi.
Kawat kabel baja bersifat kaku dan elastis. Pada konstruksi tali yang sebelumnya tidak dibentuk, kabel yang terpotong atau putus akan mencuat keluar, sehingga bisa menimbulkan bahaya keamanan. Kabel preformed terbuat dari kabel yang dibentuk sedemikian rupa sehingga posisinya secara alami tetap pada untaian, mencegah kabel menonjol dan berpotensi menyebabkan cedera. Selain itu, wire rope preformed juga mempunyai ketahanan yang lebih baik dibandingkan tali non preformed dan ideal untuk bekerja di sekitar sudut yang tajam.
BACA JUGA: Panduan Lengkap Mengenal Wire Rope
Lubrikasi Wire Rope
Lubrikasi wire rope merupakan proposisi yang sulit, terlepas dari komposisi dan konstruksinya. Tali dengan inti serat lebih mudah lubrikasi dibandingkan yang dibuat dari bahan baja secara eksklusif. Untuk alasan ini, penting sekali mempertimbangkan masalah lubrikasi ulang di lapangan secara hati-hati saat memilih tali untuk aplikasi.
Lubrikasi wire rope sendiri mempunyai dua fungsi utama, diantaranya :
- Untuk meminimalisir terjadinya gesekan saat wire rope bergerak satu sama lain.
- Dapat memberikan perlindungan terhadap korosi dan lubrikasi pada kabel inti dan dalam serta bagian permukaan luar.
Terdapat dua jenis lubrikasi wire rope, yaitu penetrating dan coating. Lubrikasi penetrating mengandung pelarut minyak bumi yang membawa lubrikasi ke inti wire rope lalu menguap, meninggalkan lapisan lubrikasi/pelumas untuk melindungi sekaligus melumasi setiap helai. Pelumas pelapis sedikit menembus, dan menyegel bagian luar kabel dapat mengurangi keausan dan korosi dari kontak dengan bagian eksternal.
Kedua jenis lubrikasi tali kawat digunakan. Namun karena sebagian besar wire rope seringkali mengalami kegagalan dari dalam strukturnya, maka penting untuk memastikan inti bagian tengah mendapatkan pelumas yang cukup. Pendekatan kombinasi dimana lubrikasi penetrating digunakan untuk menjenuhkan inti, diikuti oleh lapisan untuk menutup dan melindungi permukaan luar. Pelumas dalam lubrikasi wire rope yang digunakan bisa berbentuk asphaltic, gemuk, minyak petroleum, petrolatum, atau yang berbahan dasar minyak nabati.
1. Asphaltic
Biasanya senyawa asphaltic akan mengering sampai permukaan mengeras dan warnanya menjadi sangat gelap, inilah yang membuat pemeriksaan/pengujian menjadi sulit. Bahan ini melekat dengan baik untuk penyimpanan jangka panjang, sayangnya akan rapuh dan retak saat kondisi iklim dingin. Aspal termasuk sejenis pelapis pada lubrikasi/pelumasan wire rope.
2. Gemuk
Bahan jenis ini biasanya diaplikasikan untuk lubrikasi wire rope. Ini merupakan jenis lapisan yang menembus sebagian namun biasanya tidak memenuhi sampai inti tali. Pengental gemuk yang biasa digunakan termasuk jenis litium, sabun natrium, aluminium kompleks dan lithium kompleks. Gemuk yang digunakan pada aplikasi ini biasanya mempunyai konsistensi semifluida yang lembut. Mereka melapisi dan mencapai penetrasi parsial jika diterapkan menggunakan pelumas bertekanan.
3. Petrolatum
Senyawa petrolatum dengan penambahan aditif yang tepat dapat memberikan ketahanan korosi dan air dengan sangat baik. Di samping itu, senyawa ini bersifat tembus cahaya, sehingga memungkinkan teknisi melakukan inspeksi secara terlihat. Pelumas petrolatum bisa menetes di dalam temperatur yang lebih tinggi namun mempertahankan konsistensinya dengan baik di bawah suhu yang dingin.
4. Minyak Nabati dan Minyak Bumi
Minyak bumi dan minyak nabati paling baik menembus serta paling mudah diaplikasikan karena penggunaan aditif yang tepat pada jenis penetrasi ini memberi ketahanan terhadap korosi dan aus dengan sangat baik. Sifat cairan pelumas dari jenis minyak dapat membantu membersihkan tali untuk menghilangkan kontaminan eksternal yang bersifat abrasif.
Wire rope akan dilumasi selama proses pembuatan. Apabila tali mempunyai pusat inti serat, maka serat akan dilunasi menggunakan pelumas jenis minyak mineral atau petrolatum. Bagian inti akan menyerap pelumas dan berfungsi sebagai reservoir untuk pelumasan dalam jangka panjang.
Jika tali mempunyai inti baja, maka pelumas berjenis gemuk dan oli akan dipompa dalam aliran tepat di depan cetakan yang memutar kabel hingga menjadi untaian.
Setelah kabel diservis, maka pelumasan ulang diperlukan karena hilangnya pelumas asli dari pembengkokan dan peregangan kabel. Kabel inti serat akan mengering seiring waktu karena panas pada penguapan dan seringkali menyerap kelembaban. Peluma sulang di lapangan dibutuhkan untuk meminimalisir korosi, melindungi kabel dan inti tali, sehingga bisa memperpanjang usia pemakaian wire rope.
Jika kabel kotor atau dipenuhi oleh lapisan pelumas yang mengeras atau bahkan kontaminan lainnya, maka kabel harus dibersihkan menggunakan sikat kawat dan pelarut minyak bumi. Selain pelarut juga bisa dengan pembersih uap atau udara bertekanan, dimana proses pembersihan tersebut dilakukan sebelum dilumasi ulang. Wire rope kemudian harus dikeringkan dan dilumasi segera untuk mencegah karat. Pelumas lapangan bisa diaplikasikan menggunakan kuas, semprotan, atau celup. Pelumas paling baik digunakan pada sheave atau drum dimana untaian tali pada wire rope sedikit terpisah antara satu dengan yang lain akibat pembengkokan.