- Wire Rope
- Wire Rope 19×7 IWRC Galv
- Wire Rope 19×7 IWRC Ungalv
- Wire Rope 1×7 Galv
- Wire Rope 35×7 WSC Galv
- Wire Rope 6×12 7FC Galv
- Wire Rope 6×12 FC Galv
- Wire Rope 6×19 IWRC Galv
- Wire Rope 6×19 IWRC Ungalv
- Wire Rope 6×24 FC Galv Powertec
- Wire Rope 6×36 IWRC Galv
- Wire Rope 6×36 IWRC Ungalv
- Wire Rope 6×37 IWRC Ungalv
- Wire Rope 6×7 FC Galv
- Wire Rope 7×7 Galv
- Wire Rope 8×19 FC Galv
- Wire Rope 8x19s fc Ungalv
- Wire Rope 1×19 Galv
- Wire Rope PVC 6×7
- Wire Rope PVC 6×12
- Wire Rope PVC 6×19
- Wire Rope SS 304
- Wire Rope SS 316
- Hoist
- Rigging Hardware
- Chain
- Sling Belt
- Winch
- Rope
- Load Restraint
- Lifting Clamp
- Girder Trolley
- Snatch Block
- Jack
- Tool & Accessories
- Material Handling
- Safety Equipment
- Spare Parts
- Custom Sling
Mengenal 5 Kategori Jenis Stainless Steel: Austenitic, Ferritic, Martensitic, Duplex, Precipitation-Hardened (PH) (Part 2)
Ada 5 jenis kategori stainless steel yang dapat kita temukan di pasaran saat ini. Hal ini dikarenakan popularitas bahan stainless steel yang semakin meningkat sampai saat ini. Permukaan stainless steel yang mengkilap dengan kekuatan luar biasa.
Manfaat stainless steel yang luas mempermudah kehidupan sehari-hari yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Kebanyakan orang merasa familiar dengan stainless steel karena material jenis ini sering digunakan ke dalam bahan baku pembuatan peralatan dapur. Lebih dari itu sebenarnya ada tipe-tipe kategori stainless steel yang jarang diketahui oleh banyak orang.
Sekilas Tentang Bahan Stainless Steel
Sebelum membahas 5 jenis kategori stainless steel, Anda tentu harus benar-benar paham tentang material stainless steel ini. Stainless steel adalah sejenis material berbahan logam paduan yang terbuat dari besi dan kandungan Chromium minimum 10,5%.
Chromium memproduksi lapisan oksida tipis di permukaan baja dan dikenal juga dengan sebutan ‘lapisan pasif’. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya korosi di permukaan bahan. Semakin tinggi jumlah chromium maka ketahanan terhadap karat atau korosi material ini akan semakin meningkat.
Stainless steel merupakan material yang terkenal akan ketahanannya terhadap oksidasi dan korosi. Ketahanan campuran pada logam tersebut meningkat seiring kandungan chromium yang semakin tinggi. Selain itu, penambahan kandungan molybdenum semakin meningkatkan ketahanan karat untuk mengurangi asam sekaligus melawan pitting yang terdapat pada larutan chloride.
Ada beberapa 5 kategori stainless steel sesuai dengan kandungan yang terdapat didalamnya dengan tingkat kekuatan yang berbeda.
Kategori Stainless Steel Grade
Stainless steel, termasuk austenitic stainless steel adalah material yang populer akan kekuatannya, ketahanan terhadap korosi dan daya tahannya. Tipe-tipe stainless steel memiliki tampilan yang menarik dan estetik.
Kelebihan kategori stainless steel adalah mudah dirawat, dibersihkan, diproduksi, serta ramah lingkungan. Material ini juga untuk komponen mobil, arsitektur dan banyak produk lainnya.
Stainless steel sebenarnya merupakan istilah umum yang digunakan pada paduan besi dengan kandungan chromium bahkan grade yang dimilikinya lebih dari 100. Hal tersebut biasanya dibedakan berdasarkan persentase nikel, kromium, molybdenum serta elemen paduan lainnya.
Setiap grade digunakan untuk tujuan tertentu dan memiliki kekurangan dan kelebihannya tersendiri. Ada 5 jenis stainless steel berdasarkan grade-nya, diantaranya ada austenitic, martensit, ferritic,duplex, dan precipitation-hardened (PH).
Untuk mengetahui perbedaan 5 jenis stainless steel tersebut, mari simak ulasan tipe-tipe stainless steel di bawah ini :
1. Austenitic Stainless Steel
Istilah austenitic sendiri dipakai untuk menggambarkan besi atau baja yang mempunyai struktur face centered cubic (FCC). Satu dari 5 jenis stainless steel ini diberi nama oleh Sir William Chandler Roberts-Austen sebagai keturunan Inggris yang dikenal berkat studinya mengenai sifat fisik logam.
Austenitic stainless steel merupakan kategori stainless steel paling umum dipakai karena memiliki kualitas yang baik. Tipe ini memiliki ketahanan terhadap korosi dan panas yang luar biasa. Biasanya digunakan secara luas di berbagai industri termasuk aplikasi otomotif, medis, industri dan dirgantara.
Tipe-tipe Austenitic Stainless Steel
- Tipe 301, merupakan tipe stainless steel yang ekonomis, sangat ideal penggunaannya di air tawar, namun tidak cocok jika dipakai di lingkungan air laut.
- Tipe 321, adalah variasi dari tipe-tipe stainless steel sebelumnya yang ditambahkan oleh titanium dan karbon secara proporsional pada pengerjaan temperature tinggi. Material ini biasanya digunakan pada kompensator dan pemanas suhu tinggi.
- Tipe 347, tidak jauh berbeda dari tipe 321, hanya saja ada tambahan niobium.
- Tipe 316, mempunyai unsur tambahan dari molybdenum sekitar 2-3%, karenanya lebih tahan karat. Cocok digunakan pada peralatan pemasangan di laut. Seperti pada penyimpanan zat-zat kimia, bejana bertekanan dan pemipaan.
- Tipe 317, adalah perubahan dari tipe 316 yang ditambahkan molybdenum sekitar 3-4%, karenanya dapat diaplikasikan pada air laut dan temperatur dingin.
Aplikasi di Industri
Kategori stainless steel ini dikenal karena memiliki kemampuan dan kekuatan bentuk yang tidak tertandingi, bahkan tidak akan mengeras dengan perlakuan panas.
- Aplikasi di Industri Kesehatan
Biasanya salah satu dari tipe-tipe stainless steel ini digunakan dalam industri Kesehatan. Beberapa contoh aplikasinya dipakai sebagai bahan material pembuatan alat-alat bedah, tutup jarum atau pelindung jarum, jarum suntik dan komponen stapler.
- Aplikasi Industri Otomotif
Jika berbicara tentang aplikasi austenitic stainless steel dalam industri otomotif, biasanya anda akan menemukannya sebagai bahan suku cadang otomotif, rel bahan bakar (fuel rail) dan lainnya. Pabrikan otomotif sering memakai grade austenitic karena memiliki sifat yang dapat dibentuk dan keserbagunaannya.
- Aplikasi Industri dan Konsumen
Austenitic stainless steel pada aplikasi industri dan konsumen biasanya digunakan dalam pembuatan komponen pisau cukur, pegas, pemotong dan suku cadang pembangkit listrik.
- Industri Kedirgantaraan
Ada beberapa aplikasi industri dirgantara yang menggunakan austenitic stainless steel yang membutuhkan pemrosesan dingin presisi pada aplikasi militer dan helikopter, roda pendarat dan komponen pada mesin jet.
Komposisi Material
Austenitic stainless steel seringkali memiliki karakteristik non-magnetic. Dikenal sebagai salah satu dari 5 jenis kategori stainless steel yang dapat dibentuk, membuat material ini sangat baik untuk bahan fabrikasi, dan memiliki ketahanan terhadap korosi.
- Komposisi Kimia : Setidaknya austenitic stainless steel mengandung 10,5 % chromium dan 8-12% nikel, ditambah dengan karbon, nitrogen, dan elemen lainnya dalam larutan. Chromium sendiri yang memberikan kekuatan terhadap korosi, sedangkan nitrogen adalah zat pengeras.
- Struktur Kristal Austenit : stainless steel yang membentuk struktur kristal austenite selain struktur kisi kubik pusat biasanya terbentuk di seluruh temperatur, baik suhu panas maupun dingin. Sementara magnesium, nitrogen dan nikel merupakan elemen penstabil struktur austenite.
Karakteristik
Austenitic stainless steel mempunyai banyak karakteristik diantaranya :
- Bisa tahan terhadap suhu ekstrim, tergantung grade yang dimilikinya hingga tahan suhu 1900F. Beberapa grade mulai mengalami deformasi, pelunakan hingga kehilangan kekuatan pada 800F.
- Tidak bisa dikeraskan melalui perlakuan panas.
- Panas berpindah secara perlahan pada austenitic stainless steel. Di sisi lain, ferritic stainless steel mempunyai konduktivitas thermal.
- Austenitic stainless steel sangat mudah dibentuk, serbaguna untuk berbagai aplikasi.
- Tidak bersifat magnet.
2. Ferritic Stainless Steel
Satu dari 5 jenis kategori stainless steel lainnya adalah ferritic stainless steel sebagai grade stainless steel yang mengandung chromium lebih dari 12%. Jenis ini berbeda dengan tipe-tipe stainless steel lainnya, dilihat dari struktur molekul dan komposisi kimianya.
Ferritic stainless steel didefinisikan sebagai grade stainless steel chromium yang tidak bisa dikeraskan dengan kandungan chromium sekitar 10,5%-30% dan memiliki komposisi karbon kurang dari 0,2%. Pada dasarnya baja ini tidak bisa dikeraskan dengan perlakuan panas dan hanya sedikit bisa dikeraskan dengan perlakuan dingin.
Tipe-tipe Ferritic Stainless Steel dan Aplikasinya
- Tipe 409, adalah ferritic stainless steel yang bersifat stabil yang terdiri atas perpaduan antara krom dan titanium, dengan krom sebanyak 11%. Biasanya aplikasi untuk tipe 409 sendiri untuk perlindungan dari korosi dan oksidasi baja karbon. Untuk pelapisan dilakukan misalnya pada knalpot kendaraan yang membuatnya anti korosi. Salah satu dari tipe-tipe stainless steel ini biasanya digunakan di industri pertanian dan rumah tangga.
- Tipe 410S, tipe ini mengandung karbon rendah yang ditambahkan columbium dan titanium. Memiliki sifat utama yang tahan suhu tinggi dan tidak retak saat dilas. Bahan material tersebut tidak bisa dikeraskan namun cocok untuk aktivitas pengelasan. Aplikasinya biasanya di industri petrokimia, pertambangan, gas dan minyak bumi.
Aplikasi di Industri
Ferritic memiliki sifat magnetik yang merupakan keuntungan utama dalam banyak aplikasi mereka. Bagian pengencang dan pemanas induksi, merupakan kedua contoh penggunaan bahan jenis ferritic dalam produksi kompor induksi dan pengencang magnet.
Selain itu, Paduan Ferritic juga memiliki koefisien ekspansi termal yang lebih rendah serta konduktivitas termal yang lebih tinggi daripada nilai austenitic, yang membuatnya sangat cocok untuk aplikasi perpindahan panas seperti peralatan memasak.
Ketahanan korosi menjadi keunggulan utama Ferritic yang bisa menggantikan jenis baja austenitic 304, dan dapat digunakan dalam produksi mesin pencuci piring, wastafel dapur, dan peralatan pemrosesan makanan.
Beberapa jenis kategori stainless steel baja Ferritic kelas khusus memiliki molibdenum tambahan dan kandungan kromium yang lebih besar yang dapat membuat berguna dalam aplikasi air laut yang korosif. Kumpulan sifat unik dari baja tahan karat feritik membuatnya berguna dalam industri otomotif dan reaktor nuklir.
Komposisi Material
Ferritic stainless steel umumnya mengandung kadar chromium lebih tinggi dibandingkan 5 jenis stainless steel lainnya. Berbeda dengan austenitic, ferritic justru tidak mengandung nikel. Namun sebaliknya, stainless steel ini memiliki kadar kromium mencapai 27%.
Dulu, tidak semua jenis kategori stainless steel ferritic memiliki kandungan kromium tinggi. Kalaupun ada nikel, biasanya jumlahnya lebih sedikit. Ferritic stainless steel juga dikenal sebagai tipe yang hanya mengandung sebagian kecil karbon saja.
Karakteristik
Setidaknya ada 5 karakteristik yang dimiliki oleh ferritic stainless steel, diantaranya sebagai berikut :
- Tahan terhadap tegangan korosi atau Stress Corrosion Cracking (SCC)
Di dalam ferritic terdapat struktur mikro yang ternyata memberikan tingkat ketahanan tinggi material ini terhadap SCC. Sehingga menjadikannya sebagai pilihan ideal digunakan di lingkungan yang mengandung chloride.
- Mempunyai Duktilitas dan Formabilitas Baik
Mengingat ferritic stainless steel memiliki kandungan kadar karbon yang rendah, hanya 0,03% saja, maka material ini cenderung mempunyai tingkat keuletan di atas rata-rata. Hal inilah yang membuat ferritic bisa dibentuk secara ekstensif tanpa risiko melemah.
Selain itu, dengan kandungan karbon yang rendah membuatnya bisa dibentuk dengan baik, ini artinya ferritic bisa dibentuk ke dalam berbagai macam bentuk tanpa masalah cracking atau necking.
- Koefisien Ekspansi Termal Rendah
Koefisien ekspansi termal baja ferritic rendah. Hal tersebut menunjukan bahwa stainless steel jenis ini hanya mengalami sedikit ekspansi saja saat menerima panas. Namun sebaliknya,logam akan mempertahankan dimensinya dengan mudah.
- Konduktivitas Termal Baik
Ferritic stainless steel adalah satu dari 5 jenis stainless steel dengan konduktivitas termal yang baik.
- Ketahanan Oksidasi Tinggi
Ferritic juga termasuk grade stainless steel dengan tingkat ketahanan oksidasi tinggi. Biasanya berkaitan dengan pembentukan lapisan pelindung chromium-oksida pada permukaan baja.
3. Martensitic Stainless Steel
Martensitic stainless steel adalah stainless steel yang dapat diperkuat dan dikeraskan melalui perlakuan panas dan usia penggunaan karena komposisi kimianya. Metode ini membuat martensitic lebih kuat dibandingkan jenis stainless steel lainnya. Inilah yang menjadikannya sebagai pilihan material yang kerap digunakan untuk fabrikasi instrumen medis, katup mekanik, instrumen mekanis dan aplikasi lainnya.
Tipe-tipe Martensitic Stainless Steel dan Aplikasinya
Martenitic stainless steel dapat dibagi ke dalam 2 jenis kategori stainless steel berbeda berdasarkan kandungan karbonnya :
- Martensitic Stainless Steel Low Carbon
Martensitic jenis ini mempunyai kandungan karbon sekitar 0,05%-0,25%. Martensitic stainless steel low carbon memiliki sifat lebih kuat, memberikan ketahanan korosi tinggi dan meningkatkan potensi fabrikasi.
- Martensitic Stainless Steel High Carbon
Sesuai namanya, martensitic jenis ini umumnya mengandung karbon lebih besar antara 0,61% dan 1,5%. Peningkatan kandungan karbon ini membuat material ini lebih kuat sebab karbon dapat memperkuat struktur molekul. Akan tetapi, hal ini juga menjadikan logam ini lebih rapuh, tidak bisa dilas atau dibentuk ke dalam bentuk lainnya.
Sementara grade martensitic stainless steel, dapat dibedakan ke dalam tipe berikut :
- Stainless Steel 410
Merupakan grade martensitic stainless steel yang serbaguna. Biasanya diaplikasikan sebagai material pembuatan alat makan, pengencang, pin, pegas, klip pistol, bagian mikrometer, mur, baut, bilah turbin, poros, piston, katup, impeller, dan bantalan bola. Memiliki tingkat kekerasan bisa diubah dengan sedikit variasi dalam perlakuan panas.
- Stainless Steel 420
Kisaran karbon pada martensitic ini mencapai 0,15% – 0,45%. Dengan kisaran kandungan karbon tersebut tingkat kekerasannya relatif lebih luas dalam kondisi temper atau pengerasan. Ada beberapa aplikasi martensitic stainless steel 420, diantaranya untuk peralatan makan, ring, suku cadang mesin, senjata api, dan peralatan bedah.
- Stainless Steel 440
Tipe ini mempunyai kemampuan pengerasan lebih besar dibandingkan tipe 420 atau 410, namun memiliki kemampuan bentuk yang terbatas dalam kondisi anil. Biasanya dapat dikeraskan sampai lebih dari RC50. Aplikasi jenis martensitic ini adalah untuk peralatan bedah dan alat makan.
Aplikasi di Industri
Baja martensitic memiliki konduktivitas termal yang tinggi, yang membuatnya cocok untuk aplikasi yang membutuhkan distribusi panas yang baik, seperti penukar panas. Selain itu, koefisien ekspansi termal atau coefficient of thermal expansion (CTE) yang rendah membuat baja jenis ini lebih cenderung mempertahankan bentuknya pada suhu tinggi. Umumnya, jenis ini digunakan dalam aplikasi luar angkasa, di mana diperlukan tingkat kekakuan yang tinggi. Di bawah ini adalah beberapa aplikasi untuk martensitic:
- Seri 410: Baja martensitic serba guna. Digunakan untuk aplikasi di mana korosi ringan. Aplikasi termasuk peralatan makan, bilah turbin uap dan gas, busing, dll.
- Seri 416: Mengandung sulfur dan fosfor tambahan untuk meningkatkan kemampuan mesinnya. Variannya 416Se menggantikan belerang dengan selenium. Aplikasi termasuk sekrup, roda gigi, dan lain-lain
- Seri 420: Mengandung peningkatan karbon untuk meningkatkan sifat mekanik. Aplikasi termasuk instrumen gigi dan bedah.
- Seri 431: Mengandung peningkatan kromium untuk ketahanan korosi yang lebih baik. Aplikasi termasuk katup dan pompa.
- Seri 414: Mengandung nikel tambahan untuk meningkatkan ketahanan korosi. Aplikasi termasuk pegas.
- Seri 440: Mengandung peningkatan kromium dan karbon untuk meningkatkan kekerasan dan ketahanan korosi. Aplikasi termasuk alat ukur, bantalan bola, blok pengukur, cetakan dan cetakan, dll. Ini memiliki sub-grade, 440A, 440B dan 440C yang memiliki jumlah karbon yang bervariasi untuk meningkatkan/mengurangi kekerasan dan ketangguhannya.
Komposisi Material
Sama seperti tipe-tipe kategori stainless steel lainnya, komponen utama dari martensitic stainless steel adalah chromium dengan kisaran 11,5%-18% dari komposisinya. Sementara komponen umum lainnya termasuk karbon mencapai 1,2% dan nikel. Jumlah karbon tinggi memberikan martensitic struktur molekul yang kuat namun karena komposisi nikelnya yang kurang, membuatnya tidak tahan korosi diantara 5 jenis stainless steel. Sementara komposisi lainnya, ada molybdenum, mangan, dan nikel.
Karakteristik
Tidak hanya kekuatannya, martensitic stainless steel mempunyai beberapa sifat yang membedakannya dari tipe-tipe stainless steel lainnya. Grade martensitic stainless steel mencakup berbagai aplikasi, yang bersifat anti karat dan memiliki tingkat kekakuan dan kekuatan maksimum.
- Kemampuan Las
Biasanya martensitic cenderung rapuh, sebagian besar bentuknya tidak dapat bereaksi dengan baik terhadap pengelasan. Namun martensitic yang ditempa dapat meningkatkan aplikasinya dan mengurangi kerapuhannya. Pada martensitic stainless steel high carbon biasanya tidak direkomendasikan untuk aplikasi pengelasan, walaupun grade stainless 410 bisa dilas dengan mudah.
- Daya Tarik
Ada banyak jenis martensitic stainless steel yang bersifat magnetic. Struktur molekul yang berbentuk kristal bisa bersifat magnetic jika ada besi di dalam paduannya. Martensitic bersifat magnetic baik dalam kondisi mengeas dan anil.
- Formabilitas
Formabilitas adalah kemampuan logam untuk dibuat ke dalam berbagai bentuk tanpa retak atau pecah. Namun semakin meningkatnya kandungan karbon, maka sifat formabilitas martensitic akan berkurang.
- Kekuatan Tinggi
kategori stainless steel Martensitic biasanya digunakan karena memiliki sifat mekaniknya yang tinggi. Tingkat ketahanan korosinya juga cukup tinggi.
4. Duplex Stainless Steel
Duplex stainless steel adalah salah satu dari 5 jenis kategori stainless steel yang terdiri atas butiran dari 2 jenis material stainless steel, yaitu ferritic dan austenitic. Kata ‘duplex’ sendiri mengacu pada struktur mikro 2 fase butiran austenitic dan ferritic steel.
Tipe-tipe Duplex Stainless Steel
Duplex Stainless steel termasuk sejenis baja tahan karat yang di dalamnya terkandung unsur molybdenum, nitrogen, nikel, dan chromium dengan kadar seimbang. Material ini sangat cocok dipakai pada suhu yang sangat rendah mulai dari -50oC sampai +300oC.
- UNS S32750
Duplex jenis ini memiliki sifat yang hampir sama seperti tipe 316 namun mempunyai kekuatan tarik mencapai 2 kali lipat. Memiliki komposisi 24% chromium, dan 0,03% karbon, 4% nikel dan 0,028% nitrogen.
- UNS S31803
Jenis Duplex ini paling banyak dipakai. UNS S31803 terdiri dari komposisi nikel 5,5%, krom 22%, nitrogen 0,15% nitrogen, dan maksimal karbon 0,03%.
- Tipe 2010
Tipe ini biasanya diaplikasikan untuk pengolahan zat-zat kimia, sebab mempunyai ketahanan dan kekuatan korosi yang baik.
- Tipe 2507
Jenis ini dipakai pada aplikasi pengendalian terhadap pencemaran gas buang.
Aplikasi di Industri
Mengingat ketahanan korosinya sangat baik, memiliki kekuatan tinggi dan harga terjangkau, sehingga kategori stainless steel duplex sangat populer di berbagai industri, termasuk :
- Operasi dekat pantai dan lepas pantai, seperti desalinasi, pengeboran minyak, pengolahan air dan operasi industri lainnya
- Pemrosesan bahan kimia dan bahan cair
- Bagian dan komponen Angkatan laut
- Produksi pulp and paper
- Peralatan pengendalian polusi
- Minyak & Gas
- Farmasi
- Geotermal
- Desalinasi Air
- LNG (Liquefied Natural Gas)
Komposisi Material
Di dalam duplex stainless steel mengandung ferritic dan austenitic, grade ferritic stainless steel dan austenitic stainless steel mempunyai proporsi yang sama, yakni masing-masing 50%. Hal tersebut memberikan banyak manfaat pada kategori stainless steel tersebut. Selain itu, ada komponen umum yang juga terkandung pada duplex, diantaranya mangan, karbon, kromium, silicon, fosfor, sulfur, nikel, molybdenum, tembaga dan nitrogen yang membuat kategori stainless steel ini diminati.
Karakteristik
- Peningkatan Kekuatan
Beberapa tipe grade duplex bisa 2 kali lebih kuat dari ferritic dan austenitic.
- Ketangguhan
Duplex seringkali mudah dibentuk di bawah tekanan daripada grade ferritic dan mempunyai ketangguhan lebih besar. Walaupun grade yang ditawarkan seringkali lebih rendah dibandingkan austenitic. Namun karakteristik dan struktur duplex seringkali lebih baik.
- Ketahanan Korosi Tinggi
Kategori stainless steel Duplex menawarkan ketahanan korosi yang sebanding atau lebih baik dari grade austenitic. Untuk paduan molybdenum, nitrogen, dan kromium, duplex menunjukkan ketahanan tinggi terhadap korosi celah dan pitting chloride.
5. Precipitation-Hardened Stainless Steels
Precipitation-hardened Stainless steel atau PH stainless steel adalah kategori stainless steel yang keras dan kuat akibat pembentukan endapan atau presipitat pada struktur mikro logam. Kelebihan material ini yaitu mudah dibentuk sesudah dipanaskan pada suhu yang cukup tinggi. Memiliki karakteristik lebih kuat dibandingkan austenitic, lebih Tangguh dan anti korosi. Aplikasi penggunaannya biasanya untuk material pembuatan pesawat.
Tipe-tipe Precipitation-Hardened
Tipe kategori stainless steel 630 diaplikasikan pada pembuatan baut, gear dan komponen katup, selain itu komponen-komponen pada mesin lainnya dengan karakteristik ketahanan korosi dan kekuatan tinggi.
Aplikasi di Industri
Precipitation-hardened Stainless steel biasa digunakan dalam industri minyak dan gas, nuklir dan kedirgantaraan di mana kombinasi kekuatan tinggi, ketahanan korosi, dan tingkat ketangguhan yang umumnya rendah. Precipitation-hardened dapat dicapai dengan penambahan tembaga, molibdenum, aluminium dan titanium baik secara tunggal atau kombinasi.
Komposisi Material & Karakteristik
Precipitation-hardened dapat dibagi menjadi tiga jenis utama yaitu low carbon martensitic, semi-austlenitic dan austenitic – typical compositions. Berikut detailnya:
- Low carbon martensitic
Baja jenis ini memiliki struktur austenitik yang dominan pada suhu anil sekitar 1040 hingga 1065 °C. Setelah pendinginan hingga suhu kamar, mereka mengalami transformasi yang mengubah austenit menjadi martensit.
Nilai Martensit juga menunjukkan stabilitas dimensi selama pengerasan yang menjadikannya ideal untuk bagian yang dibentuk dan harus memenuhi spesifikasi toleransi yang ketat. Washer 17-7 PH digunakan di pesawat terbang dan aplikasi ladang minyak.
Dalam aplikasinya, jenis ini membutuhkan sifat pegas dan kemampuan untuk mempertahankan kebulatan yang sempurna. Setelah terbentuk, perlakuan pengerasan presipitasi membawa kekuatannya hingga 1380 MPa (200 ksi).
- Semi-austenitic
Tidak seperti baja pengerasan presipitasi martensit, baja pengerasan presipitasi semi-austenitik anil cukup lunak untuk dikerjakan dingin. Baja semi-austenit mempertahankan struktur austenitiknya pada suhu kamar tetapi akan membentuk martensit pada suhu yang sangat rendah.
Paduan PH semi-austenitik pada kategori stainless steel ini jauh lebih kompleks secara metalurgi daripada baja tahan karat lainnya. Jenis ini perlu merbuah austenitik dalam kondisi anil menjadi martensit untuk dapat mengeras. Diperlukannya pemanasan hingga suhu yang sangat tinggi, hingga 995 °C (1750 °F); lalu pendinginan sampai -75 °C (100 °F) untuk mempengaruhi transformasi ke struktur martensit; tahan selama tiga hingga delapan jam, kemudian pengerasan presipitasi antara 450 dan 565 °C (840 dan 1050 °F) selama 60 hingga 90 menit; diikuti dengan pendinginan udara.
Ketersediaan produk lembaran dan strip terbaik akan ditemukan di kelas PH 15-7 Mo (Armco) dan AM-350 (Allegheny Ludlum). Grade 15-7 PH sangat mirip dengan paduan martensit 17-7 PH, tetapi memiliki kandungan molibdenum rendah yang memberikan tingkat kekuatan yang lebih tinggi dalam proses pengerasan usia. AM-350 mirip dengan 15-7PH dan 17-7 PH, tetapi memiliki kemampuan suhu tinggi yang sedikit lebih baik.
- Austenitic – typical compositions.
Nilai austenitik dari paduan PH digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan kekuatan tinggi, ketahanan korosi sedang, dan kemampuan fabrikasi yang baik. Jenis kategori stainless steel yang paling terkenal adalah jenis Alloy A286 dimana memiliki paduan besi-nikel-kromium dengan elemen pengerasan usia aluminium dan fosfor. Jenis ini memiliki kekuatan dan ketahanan korosi yang baik pada suhu hingga 700 ° C (1300 ° F).
Nilai baja tahan karat kategori stainless steel austenitik membutuhkan suhu penuaan yang tinggi, sekitar 700 °C (1300 °F). Ketahanan korosinya sedikit berkurang dengan perlakuan panas ini, tetapi ketahanan oksidasi tetap sangat baik.
Beragam Produk Powertec Bahan Stainless Steel di Megajaya
Setelah memahami tipe-tipe kategori stainless steel di atas, anda kini sudah bisa membedakan karakteristik, komposisi dan aplikasi dari 5 jenis kategori stainless steel. Jika anda membutuhkan bahan material stainless steel untuk kebutuhan pekerjaan anda, maka anda bisa memilih Megajaya.co.id sebagai distributor jenis produk stainless steel berkualitas dan terpercaya. Beberapa diantaranya ada rantai ss, wire rope ss, turnbuckle ss, shackle ss, hingga wire rope clip ss. Cek sekarang juga di Megajaya.co.id!
BACA JUGA:
- Mengenal Tipe-tipe Stainless steel: Sejarah, Material Pembuatan, Kategori, Hingga Jenis Grade (Part 1)
-
Mengenal Jenis-jenis Stainless Steel Grade: 200 Series, 300 Series, 400 Series (Part 3)