- Wire Rope
- Wire Rope 19×7 IWRC Galv
- Wire Rope 19×7 IWRC Ungalv
- Wire Rope 1×7 Galv
- Wire Rope 35×7 WSC Galv
- Wire Rope 6×12 7FC Galv
- Wire Rope 6×12 FC Galv
- Wire Rope 6×19 IWRC Galv
- Wire Rope 6×19 IWRC Ungalv
- Wire Rope 6×24 FC Galv Powertec
- Wire Rope 6×36 IWRC Galv
- Wire Rope 6×36 IWRC Ungalv
- Wire Rope 6×37 IWRC Ungalv
- Wire Rope 6×7 FC Galv
- Wire Rope 7×7 Galv
- Wire Rope 8×19 FC Galv
- Wire Rope 8x19s fc Ungalv
- Wire Rope 1×19 Galv
- Wire Rope PVC 6×7
- Wire Rope PVC 6×12
- Wire Rope PVC 6×19
- Wire Rope SS 304
- Wire Rope SS 316
- Hoist
- Rigging Hardware
- Chain
- Sling Belt
- Winch
- Rope
- Load Restraint
- Lifting Clamp
- Girder Trolley
- Snatch Block
- Jack
- Tool & Accessories
- Material Handling
- Safety Equipment
- Spare Parts
- Custom Sling
Fungsi dan Metode Penyimpanan Barang di Gudang Industri
Penyimpanan Barang di Gudang
Tempat penyimpanan barang sangat penting bagi banyak industri, baik itu industri manufaktur, perdagangan dan lainnya. Umumnya tempat penyimpanan tersebut berbentuk gudang dengan kapasitas yang besar. Sebab biasanya hasil produksi barang akan disimpan di tempat penyimpanan barang terlebih dulu, sebelum didistribusikan untuk dijual.
Fungsi gudang sebagai tempat penyimpanan barang tak hanya digunakan oleh perusahaan besar saja, tetapi juga oleh bisnis UKM yang digunakan untuk menyimpan barang-barang jualan mereka, Bahkan bagi usaha berjualan online sekalipun, penggunaan gudang akan dibutuhkan.
Mengenal Tempat Penyimpanan Barang
Penyimpanan barang yaitu aktivitas menyimpan barang di warehouse atau gudang sebelum dilakukan pengiriman. Kegiatan untuk menyimpan barang ini biasanya dilakukan sesuai dengan karakteristik barang itu sendiri. Fungsi gudang tentu saja harus efisien dan aman. Selain itu, persediaan barang yang telah lama disimpan tetap dapat dikeluarkan sebelumnya.
Supaya kondisi barang yang disimpan tetap baik, aman dan tersusun rapi sesuai karakteristik dan jenisnya, Anda harus memperhatikan pola penyimpanan di gudang. Selain itu, penyimpanan barang tersebut harus menyesuaikan standar manajemen mutu.
Fungsi Gudang Sebagai Tempat Penyimpanan
Memiliki gudang penyimpanan barang untuk bahan baku, logistik, hingga produk jadi merupakan kebutuhan penting bagi berbagai perusahaan, baik skala besar maupun bisnis UKM. Gudang berfungsi sebagai pusat operasional untuk mendukung aktivitas keluar masuk barang dari distributor atau pemasok. Dengan kapasitas gudang yang luas dan tertata, proses logistik menjadi lebih efisien dan aman.
Berikut ini beberapa fungsi penting dari gudang penyimpanan barang yang perlu Anda ketahui:
1. Gudang Penyimpanan Barang untuk Industri Retail
Salah satu fungsi utama gudang adalah untuk industri retail. Biasanya, perusahaan retail memiliki gudang pribadi untuk menampung berbagai produk dari pabrik pemasok sebelum dikirim ke toko-toko mereka.
Bagi perusahaan retail yang memiliki satu atau beberapa outlet, keberadaan gudang pribadi sangat membantu dalam mempercepat distribusi barang. Hal ini disebabkan karena, meskipun memiliki toko berukuran besar, belum tentu tersedia ruang yang memadai untuk penyimpanan barang di gudang dalam area toko tersebut.
2. Gudang Sebagai Distribution Center (DC)
Salah satu fungsi strategis gudang penyimpanan barang adalah sebagai Distribution Center (DC) atau pusat distribusi. Gudang ini digunakan untuk mengumpulkan produk sementara dari pabrik atau pemasok, kemudian dikirimkan ke berbagai tujuan sesuai permintaan.
Penggunaan gudang sebagai distribution center memungkinkan perusahaan menekan biaya pengiriman, dibandingkan melakukan pengiriman langsung ke konsumen akhir.
3. Fulfillment Center
Gudang juga sering difungsikan sebagai fulfillment center, yaitu tempat sementara yang digunakan untuk memproses pesanan pelanggan. Dalam skema ini, barang yang masuk dari supplier atau manufaktur akan dikelola, dikemas, dan dikirim berdasarkan permintaan konsumen.
Fungsi fulfillment center menjadi vital untuk memastikan ketersediaan stok, mempercepat pengiriman, serta mengoptimalkan biaya logistik.
4. Dedicated Storage Facilities
Metode penyimpanan barang di gudang berikutnya adalah dengan sistem dedicated storage. Dalam metode ini, setiap produk memiliki lokasi penyimpanan tetap yang tidak bisa diisi produk lain, meskipun ruang tersebut kosong.
Sistem dedicated storage memudahkan karyawan dalam mengingat lokasi penyimpanan setiap produk dan menata barang berdasarkan jenisnya. Kekurangannya, area kosong tidak dapat dioptimalkan, sehingga perlu perencanaan kebutuhan ruang yang matang.
5. Reverse Logistic
Reverse logistic adalah proses pengelolaan barang yang dikembalikan oleh konsumen atau barang rusak. Gudang penyimpanan barang memainkan peranan penting dalam menampung, memeriksa, dan mengelola barang-barang tersebut.
Produk yang tidak layak kirim akan dimusnahkan atau didaur ulang, khususnya dalam industri kesehatan yang membutuhkan standar khusus dalam penanganan limbah medis berbahaya. Dengan adanya reverse logistic, perusahaan dapat menjaga kualitas pelayanan sekaligus mengelola pengembalian produk secara efisien.
6. Cross Docking Center
Metode penyimpanan barang di gudang juga mencakup sistem cross docking, yaitu metode di mana barang dari produsen langsung dipindahkan ke kendaraan pengiriman tanpa disimpan dalam waktu lama di gudang.
Cross docking terbagi menjadi dua:
-
Pra-distribusi: Barang ditahan sementara sebelum dikemas dan dikirim.
-
Pasca-distribusi: Barang dikirim ke gudang, disortir sesuai permintaan, lalu dikirimkan ke konsumen.
Fungsi gudang di metode ini adalah untuk mempercepat rantai pasok, mengurangi waktu tunggu, dan menekan biaya penyimpanan.
Kriteria Memilih Metode Penyimpanan Barang di Gudang
Setiap barang yang akan disimpan di dalam gudang tentu saja memiliki jenis yang berbeda tergantung dari tipe bisnis yang dijalankan. Maka dari itu, untuk memilih jenis penyimpanan barang digudang tidak dapat disamakan antara satu dengan yang lainya. Dalam hal ini, Anda harus tetap memperhatikan beberapa kriteria dalam pemilihan metode penyimpanan barang di gudang, dengan mempertimbangkan poin berikut :
- Â Â Â Â Jenis muatan
- Â Â Â Â Level penyimpanan
- Â Â Â Â Bagaimana aktivitas output dan input barang
- Â Â Â Â Jarak untuk tiap rak
- Â Â Â Â Kriteria pengambilan
Sementara itu, pada kriteria pengambilan sendiri ada 2 yang harus Anda pahami, yaitu metode FIFO dan LIFO. Sesuai dengan namanya, metode FIFO diartikan sebagai metode dalam memakai barang yang datang paling akhir terlebih dahulu. Sementara, LIFO sebaliknya, dimana barang yang masuk terakhir kali akan terjual terlebih dahulu. Kedua metode ini dapat disesuaikan berdasarkan jenis barang.
Tipe Penyimpanan Barang di Gudang
Di lingkungan yang sangat kompetitif, produsen dan perusahaan harus mengenal berbagai macam metode yang digabungkan di warehouse untuk menyimpan barang persediaan secara optimal sekaligus dapat menghemat biaya penyimpanan.
Perusahaan harus memahami kebutuhan mendesak untuk menerapkan metode penyimpanan paling sesuai dengan permintaan pelanggan. Berikut ada beberapa tipe penyimpanan barang di warehouse yang harus Anda ketahui di bawah ini :
1. Pallet Racking
Pallet racking adalah metode paling mendasar yang seringkali diterapkan dalam pergudangan. Teknik ini biasanya melibatkan penggunaan rak pallet, baik itu rak pallet tunggal maupun bertingkat. Rak palet adalah komponen paling mendasar yang ada di warehouse dan digunakan untuk menumpuk barang dengan palet yang tinggi.
Struktur pada rak pallet itu sendiri terdiri atas kolom vertikal dan balok horizontal. Kolom tegak pada rak palet berfungsi untuk memanfaatkan ruang vertikal di warehouse dan memiliki kedalaman, ketinggian serta desain bervariasi tergantung kebutuhan dan infrastruktur penyimpanan barang.
Sementara itu, balok horizontal adalah komponen untuk menahan beban pada rak palet yang menyediakan area permukaan, tempat barang disimpan dan diletakkan pada mesin pengangkat atau forklift.
Keuntungan menggunakan pallet racking adalah rak pallet dapat mengoptimalkan penyimpanan barang inventaris di gudang dengan memungkinkan Anda menggunakan ruang vertikal, karenanya dapat meningkatkan efisiensi penyimpanan dan kepadatan penyimpanan.
Sistem rak pallet generasi terbaru telah dilengkapi oleh rangka penopang miring ke belakang, terutama dalam sistem penyimpanan drive in. Sifat tersebut sangat menjamin tingkat keamanan barang terhadap kehilangan dan kerusakan.
2. Single stacking
Single stacking adalah metode yang paling umum dipraktekkan di dalam warehouse untuk mekanisme penyimpanan barang karena biaya pemasangan dan fleksibilitasnya kecil. Pallet akan disimpan dan langsung ditangani di lantai dan dapat dipindahkan dengan mudah.
Biasanya single stacking bertujuan untuk menyimpan beberapa macam barang bernilai tinggi dan membutuhkan perhatian khusus selama periode penyimpanan guna mencegah terjadinya kerusakan atau hal-hal yang tidak terduga yang menyebabkan terjadinya kerugian.
Single Stacking juga termasuk bentuk tertua pada penyimpanan barang bernilai tinggi dan hanya melibatkan satu baris palet yang menutupi permukaan datar. Sebagai pemilik warehouse, Anda harus tahu berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh satu sistem susun.
3. Double Stacking
Double stacking atau penumpukan ganda biasa disebut juga sebagai block stacking biasanya berupaya untuk memanfaatkan ruang vertikal yang ada sesudah lapisan pertama stacking. Walaupun ketinggian yang bisa ditumpuk sepenuhnya tergantung dari material di setiap balok. Ada berbagai macam faktor yang ikut berperan Ketika merencanakan penerapan double stacking di dalam gudang.
Adapun faktor-faktor tersebut meliputi berat beban, kondisi palet, stabilitas beban, kondisi cuaca, faktor keamanan, dan ketinggian yang diizinkan sebagai komponen yang harus dipelajari sebelum menentukan tingkat stacking untuk barang Anda.
Double stacking adalah metode efektif yang tidak membutuhkan ruang penyimpanan khusus tetapi termasuk sistem susun berlapis dari satu blok di atas blok yang lain. Meskipun demikian, block stacking ini tidak bisa diterapkan di berbagai kondisi dan dimanapun.
4. Pallet Less Stacking
Pallet less stacking atau penumpukan tanpa palet adalah proses yang bertujuan untuk menghilangkan palet secara lengkap dalam penyimpanan barang. Biasanya metode tersebut melibatkan pemanfaatan ruang lantai. Penumpukan satu kotak di atas kotak lainnya memungkinkan penggunaan ruang vertical.
Pallet less stacking ini memungkinkan seseorang untuk menyimpan barang berdasarkan pesanan.
- Metode FIFO, adalah metode pallet less stacking yang memungkinkan barang yang masuk ke gudang adalah barang yang keluar dari gudang sesuai kebutuhan. Eksekusi FIFO yang ideal memastikan perputaran stok yang tepat.
- Metode LIFO, adalah metode last in first out untuk manajemen stok barang yang bertentangan dari metode sebelumnya. Produk yang baru saja memasuki gudang merupakan produk yang dibersihkan terlebih dahulu, dimana metode ini mengacu pada proses, dimana . Selain itu, Metode ini sangat cocok untuk produk yang tidak tahan lama atau homogen. Fungsi metode LIFO sendiri sangat baik bagi barang-barang yang bersifat mudah rusak atau musiman, seperti produk komoditas.
Itulah beberapa tipe penyimpanan barang di gudang yang bisa Anda manfaatkan. Anda bisa memilih tergantung kebutuhan. Selain itu, tipe penyimpanan barang tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan hand pallet yang berkualitas. Anda dapat menemukan hand pallet baik itu ukuran 3 ton dan 5 ton hanya di Mega Jaya.
Temukan Produk Material handling di Megajaya (Hand Pallet)
Untuk menunjang aktivitas pergudangan secara maksimal, Anda bisa menemukan produk material handling merk Toyo di Megajaya, seperti halnya hand pallet. Dengan material handling yang bisa Anda pesan di Megajaya, maka proses penyimpanan barang menjadi lebih mudah dan efektif. Pesan sekarang juga produk hand pallet di Megajaya.co.id!