Bagi Anda yang bekerja dalam operasi lifting, pasti sudah akrab dengan shackle, fungsi shackle, ukuran shackle dan jenis shackle. Namun bagi Anda yang belum mengetahuinya, mari kita bahas satu per satu tentang shackle itu sendiri.
Bagian 1 | Pengertian Shackle
Pengertian Shackle
Shackle atau biasa disebut sebagai segel maupun belenggu dalam bahasa Indonesia, termasuk salah satu aksesoris tambahan dari wire rope, biasanya dimanfaatkan sebagai alat lifting atau pengangkat yang berfungsi untuk menyambungkan barang atau benda yang diangkat menggunakan alat angkatnya itu sendiri. Shackle biasanya diaplikasikan dalam dunia industri sebagai salah satu alat bantu lifting dan umumnya terbuat dari baja, memiliki simbol omega yang kunciannya terletak di bagian bawahnya.
Segel atau belenggu ini biasanya sering diaplikasikan dalam berbagai jenis keperluan bidang kerja, sebut saja seperti industri pabrikan, perkapalan, pertambangan, konstruksi, hingga offshore. Adapun alasannya karena segel ini sebagai alat bantu angkat yang sangat mudah dipindahkan dan di bawa kemana saja.
Fungsi & Pengaplikasian Shackle Pada Industri
Fungsi Shackle
Fungsi shackle seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya ialah alat untuk mengkaitkan atau menyambung antara sling bersama alat yang akan diangkat. Entah itu sling rantai, sling tali, maupun sling wire rope. Selain itu, shackle juga kerap digunakan untuk operasi mengangkat barang, mesin, basket, beam, maupun objek angkat yang lainnya yang memanfaatkan alat bantu sling.
Fungsi utama shackle terdiri dari dua macam, yaitu:
- Lifting: Shackle berguna sebagai alat bantu angkat untuk mengangkat beban berat yang tidak dapat diangkat oleh manusia. Biasanya shackle digunakan untuk penyambung antara wire rope atau webbing sling dengan hook.
- Towing: Shackle biasa juga digunakan untuk alat bantu proses menarik barang atau towing untuk dapat menarik beban yang berat untuk dapat memudahkan pekerjaan manusia dalam memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain. Seperti halnya penggunaan shackle untuk lifting, shackle untuk towing juga menggunakan penyambung wire rope dengan hook.
Pengaplikasian Shackle Pada Industri
Untuk mengetahui aplikasi fungsi shackle dalam bidang industri, Kamu biasanya akan melihat 2 jenis shackle berikut yang sering digunakan dalam berbagai bidang industri, diantaranya :
-
Shackle Jangkar/Omega
Jenis shackle ini memiliki bentuk yang mirip seperti jangkar atau busur yang lubangnya berbentuk “O” lebar serta memiliki banyak varian sesuai kebutuhan industri. Selain itu, shackle jangkar juga memiliki karkateristik lebih kuat dalam menopang muatan, sebab bentuk ujung bodinya berbentuk bulat, jadi bisa menopang beban dengan lebih baik. Shackle jenis ini dapat mengakomodasi tali penyambung wire rope sling agar dapat mebantu mengangkat benda dengan angle yang lebih lebar dibandingkan jenis shackle dee atau shackle D karena bentuknya yang mirip dengan huruf “O”. Shackle Omega biasa digunakan untuk keperluan Logistik dan Konstruksi.
-
Shackle D
Shackle D merupakan bentuk dan jenis shackle yang sering kita lihat di pasaran. Walaupun bentuknya mirip seperti jenis shackle jangkar, tapi ukuran shackle D umumnya lebih sempit daripada ukuran shackle jangkar dengan bentuk menyerupai huruf “D”. Shackle D dirancang untuk keperluan angkat beban sedang hingga berat tapi beban yang akan ditahan harus berjajar atau sejajar.
Shackle biasanya diaplikasikan di berbagai dunia industri, seperti industri konstruksi, perkapalan, hingga industri migas. Mengingat perannya yang begitu krusial serta fungsi shackle yang sangat penting dalam membantu angkat beban, tentu saja penting untuk menjaga kekuatan dan kondisi shackle itu sendiri.
Setiap pemasangan belenggu mempunyai karakteristik objek angkat berbeda, ini dapat dilihat berdasarkan bentuk segel atau belenggu yang bervariasi. Jika Anda memerlukan fungsi segel untuk alat bantu angkat secara permanen, pastikan Anda memilih segel yang dilengkapi oleh pin baut sebab kekuatan cengkraman pada segel tersebut sangat kuat serta aman.
Bagian 2 | Jenis-Jenis Shackle
Jika Anda sedang membutuhkan shackle sesuai dengan bentuk maupun ukuran shackle yang Anda inginkan, tentu penting sekali memahami berbagai jenis shackle. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan di bawah ini!
Bagian-Bagian dari Shackle
Sebelum mengetahui jenis-jenis dari shackle, Anda harus tahu bagian-bagian yang terdapat pada shackle itu sendiri terlebih dahulu. Berikut ini :
1. Bow
Bow pada shackle merupakan bagian melengkung yang terdapat pada badan shackle serta terletak di depan spin, biasanya disebut juga sebagai dee, bail, body, atau bowl.
2. Ear
Ear adalah komponen yang terdapat pada shackle serta mendukung fungsi shackle pin.
3. Pin
Pin merupakan baut baja dengan tujuan untuk dapat menjangkau kedua bagian shackle ears.
4. Shoulder
Shoulder merupakan bagian pin untuk kontak bersama ears ketika pin terikat sepenuhnya atau berulir.
Material Shackle
Shackle juga terbuat dari beberapa pilihan material yang dapat membantu meningkatkan kinerja dan fungsi shackle itu sendiri, diantaranya :
1. Alloy Steel Shackle
Dengan faktor desain 5:1, Alloy Steel ini lebih kuat dari baja karbon. Bisa mencapai WLL yang setara dengan baja karbon dengan desain ukuran shackle yang lebih kecil. Biasanya tersedia dalam bentuk screw pin, round pin, dan bolt type.
2. Galvanized Shackle
Proses galvanisasi dengan lapisan tipis seng oksida untuk melindungi dari korosi dan karat. Galvanis shackle ini bisa digunakna dalam aplikasi industri dimana kelembaban tidak menjadi fokus utama, melainkan shackle harus dilindungi dari unsur-unsur yang bisa menyebabkan korosi atau kerusakan pada produk.
3. Stainless Steel Shackle
Stainless Steel shackle memberikan ketahanan korosi terbesar dan ideal untuk aplikasi industri kelautan. Berbagai grade stainless steel bisa digunakan untuk melindungi fungsi shackle terhadap bahan-bahan kimia atau air asin. Jenis shackle yang terbuat dari stainless steel umumnya lebih mahal dibandingkan galvanized shackle.
Tipe Shackle Berdasarkan Bow
Bentuk body dari shackle, adalah faktor penentu utama dalam gaya shackle dan juga cara penggunaannya. Berikut ini ada beberapa jenis shackle berdasarkan bow-nya :
-
Anchor/Bow/Omega Shackle
Sebenarnya istilah anchor atau bow shackle keduanya digunakan secara bergantian dan mengacu pada jenis belenggu dengan busur bebentuk “O” dengan ukuran shackle lebih besar. Bentuk bow yang lebih besar memungkinkan jenis shackle ini dimuat di samping atau digunakan dalam sambungan multiple sling-leg.
Shackle jenis ini bisa digunakan untuk tarikan samping saat Anda memperhitungkan reduksi ke WLL berdasarkan pada deviasi sudut dari in line.
-
Chain Shackle/D Shackle
Chain Shackle biasanya juga disebut dengan jenis Shackle D, mempunyai bow berbentuk D dengan ukuran shackle lebih sempit dibandingkan jenis shackle jangkar. Mengingat belenggu yang satu ini dirancang dan diberi grade untuk tegangan in-line, belenggu ini tidak boleh dibebani dari samping, karena pemuatan samping bisa memutar atau menekuk haluan shackle.
Ketika menggunakan chain shackle, garis tengah beban harus selalu bertepatan dengan garis tengah belenggu ketika digunakan.
Tipe Shackle Berdasarkan Pin
Anda harus mempertimbangkan jenis shackle pin yang digunakan dengan tepat untuk aplikasi Anda. Beberapa jenis pin dirancang untuk digunakan untuk mengangkat overhead dan tidak untuk jenis lainnya. Berikut beberapa jenis shackle berdasarkan pin yang harus Anda ketahui :
1. Screw Pin Shackle
Screw pin biasanya dimasukkan melalui ear kemudian dikencangkan. Shackle jenis ini dapat disambungkan dan diputuskan dengan cepat dan mudah sehingga nyaman digunakan untuk pemasangan pada aplikasi “pick and place” atau saat sling dan perangkat lainnya sering diganti. Jenis shackle ini tidak direkomendasikan untuk pemasangan permanen atau jangka panjang.
Screw pin shackle bisa diaplikasikan untuk operasi pengangkatan yang memiliki beban samping dan dengan rakitan multi leg sling. Akan tetapi, pengurangan WLL harus diperhitungkan jika digunakan dalam situasi pembebanan samping.
2. Bolt Type Shackle
Bolt type bisa dikatakan sebagai salah satu jenis dan fungsi shackle yang penggunaannya lebih aman dalam aktivitas tali menali dengan penggunaan mur dan baut yang terletak di samping cotter pin. Jenis shackle ini bisa digunakan dalam aplikasi apapun yang menggunakan screw pin atau round pin. Jenis shackle ini tetap aman bahkan saat shackle mengalami torsi atau rotasi.
3. Round Pin Shackle
Tipe round pin terdiri atas round pin tanpa ulir yang diamankan di tempatnya dengan cotter pin. Ini memiliki kinerja yang baik dalam aplikasi apapun dimana pin bisa mengalami puntiran atau torsi. Jenis shackle ini biasanya paling populer di penarik, suspensi, tie down maupun aplikasi dimana beban diterapkan. Cotter pin digunakan untuk mengamankan fungsi shackle pin pada tempatnya.
Akan tetapi jenis round pin shackle ini tidak direkomendasikan untuk aplikasi pengangkatan di atas kepala. Roun pin tidak disarankan penggunaannya sebagai collector ring dalam aplikasi rigging yang menggunakan multi leg sling, atau untuk pemuatan samping.
Tipe, Ukuran, dan Kapasitas Shackle
Label Nomor Produksi, Merk, dan Ukuran di Shackle
Dalam produk shackle, biasanya selain terdapat label nomor produksi dan merk, juga tersedia informasi ukuran shackle yang bisa Anda temukan. Selain ukuran shackle, Anda juga bisa melihat informasi WLL atau nilai breaking load. Jika ingin mengetahui nilai WLL, Anda dapat melihatnya di samping kiri serta untuk ukuran shackle sendiri biasanya terdapat di sebelah kanan. Biasanya nilai breaking load atau WLL akan tertera dalam satuan inch.
Tipe-Tipe Shackle
Berdasarkan tipenya, megajaya menawarkan beragam tipe shackle yang bisa dipilih, yaitu:
- S-2130 Bolt Type
- S-2150 Bolt Type
- D Galvanized
- D Stainless Steel
- Omega Stainless Steel 304
- Omega Stainless Steel 316
- S-210 Screw Pin Anchor
- S-209 Screw Pin Anchor
Ukuran Shackle
Selain menawarkan berbagai macam pilihan jenis bervariasi, tentu saja ukuran shackle juga bervariasi menyesuaikan kapasitas pekerjaan yang berbeda. Maka dari itu, untuk menentukan shackle yang tepat, Anda harus mempunyai informasi mendasar tentang sifat-sifat dan karakteristik dari belenggu itu sendiri.
Sebenarnya tak masalah baik itu ukuran shackle besar maupun ukuran shackle kecil, Anda juga bisa memperhatikan bahwa diameter pin pada shackle biasanya lebih panjang dari ukuran body-nya itu sendiri.
Mengingat ukuran shackle yang bervariasi, tentu saja kapasitas shackle juga akan berbeda. Biasanya ukuran shackle maupun bobotnya tak boleh mempunyai varian lebih dari atau -5% dari ukuran shackle standar. Adapun ukuran shackle dan dimensinya yang paling populer di pasaran saat ini ialah 3/4”, 5/8”, 1/2”, 1”, 3/8” dan 7/8”.
Kapasitas Shackle
Selain ukuran shackle yang berbeda, tentu saja kapasitas dari belenggu ini juga berbeda antara satu dan yang lainnya, Adapun perbedaan kapasitas tersebut biasanya dilihat dari ukuran diameter pada belenggu. Untuk mengetahui kapasitas dan ukuran shackle biasanya akan terlihat jelas di samping shackle guna mempermudah pemilihan. Kapasitas dan ukuran yang seringkali tersedia di pasaran sangat beragam.
Misalnya saja untuk ukuran shackle 1/4 inchi atau 6mm, kapasitas atau WLL-nya sekitar 0,5 ton. Sedangkan untuk ukuran 6 mm atau 5/16 inchi, kapasitas WLL yang diharuskan seberat 0,75 ton. Begitupun seterusnya.
Bagian 3 | Langkah-langkah Cara Penggunaan Shackle (Do & Don’t)
Ketahui Apa Itu Safe Working Load (SWL) dan Working Load Limit (WLL) Sebelum Menggunakan Shackle
Safe Working Load (SWL) atau beban kerja aman terkadang dinyatakan sebagai Normal Working Load (NWL) yaitu gaya maksimum aman yang dapat diberikan oleh peralatan pengangkat, perangkat pengangkat atau aksesori untuk mengangkat, menahan sekaligus menurunkan beban tertentu tanpa takut pecah. Sementara Working Load Limit (WLL) adalah beban kerja maksimum yang dirancang oleh pabrikan. Beban ini mewakili gaya yang jauh lebih kecil dari yang dibutuhkan untuk membuat peralatan pengangkat gagal.
Memastikan Shackle Aman Sebelum Digunakan
Fungsi shackle sendiri digunakan dalam aplikasi pengangkatan dan rigging, jadi penting sekali mengetahui beberapa aturan keselamatan dasar dan cara mengetahui penggunaan fungsi shackle dengan aman sebelum penggunaan. Pastikan keamanan shackle terlebih dahulu sebelum digunakan dengan memperhatikan hal-hal berikut :
- Pastikan untuk mengetahui break streangth dan working load limit (WLL) shackle terlebih dahulu untuk memastikan kapasitas beban yang dapat diangkat menggunakan alat ini.
- Jangan pernah memuat fungsi shackle melebihi batas beban kerja alat tersebut atau jangan menggunakan alat ini jika WLL-nya tidak terbaca.
- Belenggu harus menjalani inspeksi secara visual sebelum memulai operasi lifting apapun untuk memeriksa apakah ada tanda-tanda keausan, retak, atau deformasi. Pastikan pin belenggu sepenuhnya aman, utuh dan terpasang dengan benar pada shackle itu sendiri.
Cara Penggunaan Shackle Yang Baik dan Benar (Do & Don’ts)
Agar fungsi shackle dapat bekerja dengan baik, terutama untuk meningkatkan faktor keselamatan dalam penggunaan fungsi shackle untuk operasi pengangkatan. Di bawah ini, ada beberapa tips dasar untuk memastikan keamanan optimal saat menggunakan fungsi shackle :
Do (Anjuran)
- Lakukan inspeksi fungsi shackle sebelum digunakan dan sebelum diletakkan ke dalam storage atau tempat penyimpanan.
- Pilih pola fungsi shackle dan pin yang benar untuk aplikasi.
- Ketika membuat sling, pasang multiple sling leg ke dalam bow, bukan ke dalam pin. Pemasangan leg ke dalam pin bisa merusak bahkan melemahkan fungsi sling itu sendiri.
- Saat point memuat shackle ke shackle, sambungkan bow ke dalam bow atau bow ke pin. Jangan pernah menyambungkan dari pin ke pin.
- Ketika menggunakan fungsi shackle bersama wire rope, maka pastikan diameter belenggu harus sama atau lebih besar dari wire rope.
- Jika menggunakan fungsi shackle dengan sling sintetis, pastikan ukuran belenggu cukup besar untuk menghindari kondisi terjepit atau mengikat sling.
- Selalu pastikan pin belenggu telah terpasang dengan benar. Pin screw belenggu harus memiliki ulir yang terpasang penuh pada ear shackle.
Dont’s (Larangan)
- Jangan mengganti pin belenggu dengan baut atau pin yang tidak sesuai karena beban akan menekuk baut.
- Jangan biarkan belenggu ditarik dalam posisi miring.
- Jangan gunakan shackle dengan pin yang bengkok atau bagian body yang cacat.
- Jangan paksa, atau palu belenggu ke posisinya.
- Jangan melebihi sudut 120 derajat saat menggunakan multiple leg sling.
- Jangan menggunakan belenggu untuk mengangkat beban secara tiba-tiba.
- Jangan biarkan belenggu terpapar suhu terlalu tinggi atau rendah karena bisa mempengaruhi kekuatan belenggu itu sendiri. Adapun rentang suhu operasi yang diperbolehkan ialah sekitar -4F – 400F.
Tips-tips di atas sangat penting agar fungsi shackle tetap bekerja dengan baik dan aman dalam operasi pengangkatan atau rigging.
Bagian 4 | Inspeksi Pada Shackle
Melakukan Inspeksi Pada Shackle
Bagaimana seharusnya Anda melakukan inspeksi agar fungsi shackle dapat bekerja dengan aman?
- Lakukan pemeriksaan atau inspeksi dengan rutin.
- Cek mata belenggu dan lubang pin dari keausan dan peregangan. Shackle yang mengalami perpanjangan artinya logam kelebihan beban.
- Cek body belenggu apakah menekuk atau tidak. Karena fungsi shackle tidak akan bekerja dengan baik apabila bengkok. Hal ini juga menunjukkan pemuatan samping yang berlebihan.
- Periksa semua pin belenggu dari distorsi, cacat permukaan, patah dan keuasan.
- Semua pin harus lurus dan seluruh screw pin harus terpasang dengan benar.
- Ganti belenggu yang bengkok, yang menunjukkan keausan berlebihan bahkan lebih dari 10% dari diamater aslinya atau saat pin belenggu memanjang.
Perhatikan Tanda Kerusakan Shackle
Berikut ini ada beberapa tanda kerusakan pada fungsi shackle yang harus Anda perhatikan dan penting untuk mendapatkan perhatian khusus agar Anda bisa segera menindaklanjuti terkait kerusakan pada fungsi shackle itu sendiri :
- Terdapat korosi atau karat yang sudah berlebihan, lubang, torehan atau gouge berlebihan pada shackle. Jika belenggu memiliki lubang yang berlebihan, ini biasanya merupakan tanda korosi. Apabila hal ini terjadi, bisa berbahaya dan secara dimensi belenggu akan berubah menjadi lebih kecil. Maka dari itu, alat ini tidak bisa menangani kapasitas pengenalnya dengan baik.
Begitu pula torehan dan gouge merupakan gangguan pada dimensi asli belenggu dan menciptakan tegangan pada shackle itu sendiri. Hal ini membuat belenggu tidak bisa menangani beban terukur.
- Penggunaan Pin yang tidak sesuai dengan bentuk shacklenya. Jika pin pada Shackle tersebut sudah rusak atau perlu diganti, gunakan pin pengganti yang sesuai dengan ukuran dan kapasitas shackle tersebut.
- Komponen bantalan beban bengkok, terpuntir, terdistorsi, meregang, memanjang, retak,hingga patah. Setiap belenggu yang terdistorsi dari bentuk aslinya harus segera diganti, karena fungsi shackle tersebut sudah tidak dapat digunakan kembali.
- Indikasi kerusakan akibat dari panas. Terkena panas saat berada di lapangan atau penggunaan di industri bisa melemahkan kondisi belenggu. Mungkin kerusakan akibat perlakuan panas berlebih ini sulit dilihat, namun ada beberapa hal yang bisa Anda lihat seperti perubahan warna biru atau percikan las pada shackle. Panas bisa jadi juga menyebabkan material dapat tereduksi.
- Tidak adanya merek dagang atau nama pada belenggu atau ilegal. Anda harus mengecek adanya tanda-tanda atau marking pada produk belenggu, seperti diameter atau ukuran bodinya, dan WLL-nya serta merknya. Jika ternyata tidak dijumpai pada produk belenggu sebaiknya jangan gunakan shackle tersebut.
- Pin beban bengkok atau memiliki ulir yang rusak. Ketika pin beban dibengkokan, pin sudah melewati batas elastinya. Jika produk terus digunakan ada kemungkinan besar akan terjadi penurunan muatan atau jatuh secara tiba-tiba, hal ini tentu bisa mencederai operator dan menyebabkan kerusakan pada properti.
Ketahui Kapan Shackle Sudah Harus Diganti
Shackle harus diganti apabila sudah mengalami distorsi dari bentuk aslinya. Selain itu, jika belenggu tersebut telah mengalami kerusakan pada bagian-bagiannya, mengalami bengkok dan keausan yang berlebihan, maka harus dihapus dari layanan. Hal ini harus diperhatikan agar penggunaan belenggu lebih aman saat digunakan untuk operasi pengangkatan.
Bagian 5 | Shackle di Mega Jaya
Shackle Powertec
Apakah Anda sedang mencari segel untuk aktivitas industri atau keperluan lainnya? Jika ya, Anda bisa mencari produknya sekarang juga. Namun tentu saja Anda harus memilih segel dengan bentuk menyesuaikan aplikasi kebutuhan Anda. Hal yang tak kalah pentingnya ialah memperhatikan kapasitas beban atau objek yang akan diangkat. Jadi, pastikan ukuran aplikasi pada segel Anda harus memperhatikan kecocokan pada ukuran segel sampai beban atau objek yang diangkat seperti pada wire rope. Untuk memilih segel yang tepat, Anda harus mengetahui berapa berat atau bobot beban yang diangkat. Ketahui pula ukuran lebar pada segel wajib lebih besar atau lebih lebar dibandingkan wire rope agar wire rope bisa mengait pada segel dengan pas.
Kami merekomendasikan salah satu merk segel terbaik yang dijual di Mega Jaya, yaitu Powertec. Ada banyak pilihan bahan segel yang ditawarkan oleh Powertec di Mega Jaya, Anda bisa memilihnya sesuai kebutuhan.
Tersedia Shackle Ukuran dan Kapasitas Lengkap
Selain menyediakan material dan merek segel yang bervariasi, Mega Jaya juga menawarkan shackle dengan ukuran dan kapasitas lengkap, mulai dari 6 mm, 8 mm, 10 mm, 12 mm, 16 mm, 18 mm, 20 mm, Sehingga Anda bisa memilih kapasitas dan ukuran segel tergantung dari kebutuhan kerja Anda. Cek harga dan segel lengkap di Mega Jaya sekarang juga!
Sumber: jcinternationalng, rentlgh, cranetech, columbusmckinnon, mazzellacompanies