Panduan Ebook, Wire Rope/Kawat Seling

Panduan Mengenal Wire Rope, Fungsi, Konstruksi, Jenis, Cara Inspeksi, dan Cara Menggunakan di Industri

panduan jenis wire rope

Pekerjaan di industri erat kaitannya dengan mengangkat dan memindahkan benda dimana beragam jenis wire rope diperlukan untuk dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain dimana jika dipindahkan secara manual oleh tenaga manusia akan sangat beresiko bagi keadaan benda dan manusia itu sendiri. Anda akan mengetahui informasi lengkap seputar wire rope di artikel berikut ini!

Bagian 1 | Pengertian Wire Rope

Wire rope merupakan salah satu alat angkat yang banyak dijumpai. Wire rope tersusun atas untaian logam yang telah dipilin dan dililit untuk membentuk bentuk heliks. Semua bagian tersebut saling bekerja bersama-sama untuk membantu menopang dan memindahkan suatu benda atau beban, bahkan yang lebih berat dibanding dengan ukuran kapasitas kawat standar. 

Table of Contents

Fungsi & Konfigurasi Umum Wire Rope

Kegunaan Wire Rope

Dalam industri pengangkatan dan tali-temali, fungsi wire rope yaitu dapat dipasang pada derek atau kerekan. Pada derek dan kerekan tersebut dilengkapi dengan alat putar, belenggu, atau hook untuk dipasang pada suatu beban dan memindahkannya dalam keadaan yang aman. Fungsi wire rope lainnya yaitu dapat digunakan untuk mengangkat dan menurunkan elevator, atau sebagai sarana pendukung pada jembatan gantung dan menara.

Konfigurasi Umum Wire Rope

Wire rope adalah alat pengangkat yang disukai karena berbagai alasan. Desainnya yang unik terdiri dari beberapa kabel baja yang membentuk untaian individu yang diletakkan dalam pola heliks di sekitar inti. Struktur ini memberikan kekuatan, fleksibilitas, dan kemampuan untuk menangani tegangan lentur. 

Konfigurasi yang berbeda dari material, kawat, dan struktur untai akan memberikan manfaat yang berbeda untuk aplikasi pengangkatan tertentu, seperti:

  • Kekuatan
  • Fleksibilitas
  • Ketahanan terhadap abrasi
  • Ketahanan dari aus
  • Ketahanan terhadap patah
  • Ketahanan terhadap korosi
  • Ketahanan terhadap putaran

Konstruksi Wire Rope

Wire rope memiliki konstruksi utama yang dapat diperhatikan saat memilih tipe wire rope yang sesuai, yaitu:

1. Length

Jumlah total ukuran saat dililitkan pada gulungan dan dikirim.

2. Size

Ukuran wire rope ditentukan dalam inci atau milimeter.

3. Preformed or Non-Preformed

Wire rope yang sudah jadi akan digulung pada drum. Hal ini menentukan apakah wire rope dapat ditekuk atau tidak.

4. Direction and Type of Lay

Arah dan jenis lilitan mengacu pada cara kabel diletakkan untuk membentuk untaian (baik kanan atau kiri) dan bagaimana untaian diletakkan di sekitar inti (regular lay, lang lay, atau alternate lay)

5. Finish of Wires

Pada proses akhir pembuatan wire rope, terdapat jenis wire rope yang dilapisi seng atau galvanis, tipe wire rope yang dilapisi paduan seng/aluminium atau mischmetal, wire rope yang dilapisi baja tahan karat, atau baja yang belum selesai atau light.

6. Grade of Rope

Kekuatan tali kawat dipecah menjadi beberapa tingkatan, yaitu:

  • Improved Plow Steel (IPS)
  • Extra Improved Plow Steel (EIPS) 15% lebih kuat dari IPS
  • Extra Extra Improved Plow Steel (EEIPS) 10% lebih kuat dari EIPS

Kurva kekuatan baja membentuk dasar untuk menghitung kekuatan sebagian besar tipe wire rope berbahan baja.

7. Type of Core

Inti wire rope ditetapkan sebagai:

  • Fiber Core (FC)
  • Independent Wire Rope Core (IWRC)
  • Wire Strand Core (WSC)

Sejarah Singkat Wire RopeSejarah Awal Mula Pembuatan Wire Rope

Wire rope telah menjadi sebuah alat yang sangat penting yang digunakan di dunia modern. Wire rope memiliki berbagai macam kemampuan dan manfaat, dan sifat yang mudah beradaptasi. Hal ini menjadikan fungsi wire rope dimanfaatkan oleh jutaan industri di seluruh dunia.

Lahirnya Wire Rope Pertama Kali

Terdapat penelitian wire rope dan bukti yang kuat bahwa sejarah wire rope sudah digunakan sejak lama yaitu pada tahun 5000 Sebelum Masehi. Tali pada zaman ini tidak seperti tali yang digunakan pada saat ini, karena dibuat dengan cara dipalu untuk menghasilkan lembaran tipis dari bahan tembaga atau emas dan memotongnya berbentuk strip tipis.

Bertahun-tahun berlalu hingga sekitar tahun 1824 penggunaan wire rope mendapat pengaruh yang besar oleh Wilhelm Albert, seorang insinyur pertambangan Jerman. Wire rope digunakan untuk menambang di Pegunungan Harz di Clausthal, Lower Saxony, Jerman. Wire rope dipilih karena daya tahan dan keunggulannya lebih dapat diterima dengan cepat dibandingkan tali lain yang terbuat dari rantai logam atau rami.

Wire rope pertama yang diinvestasikan oleh Wilhelm Albert memiliki tiga untai yang masing-masing memiliki empat kabel. Pada tahun 1840, Robert Stirling Newall, yang berasal dari Skotlandia mampu menambahkan beberapa proses perbaikan. Pembuatan wire rope di Amerika dimulai pada tahun 1841 oleh John A. Roebling. Ini menjadi dasar keberhasilannya memanfaatkan wire rope dalam membangun jembatan gantung.

Masa Depan Wire Rope

Pada paruh kedua abad ke-19, fungsi wire rope berkembang dengan digunakan untuk mengirimkan tenaga mekanik, seperti kereta gantung jenis baru. Tali dengan jenis wire rope relatif murah. Tipe wire rope juga memiliki gesekan yang lebih rendah. Oleh karena itu, fungsi wire rope terus diandalkan dalam transmisi daya selama beberapa kilometer atau mil.

Mengingat bahwa material yang digunakan saat ini telah banyak membantu untuk membangun banyak bangunan serta membentuk struktur internalnya. Fungsi wire rope juga dapat dimanfaatkan untuk membuat derek yang terpasang permanen di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Fungsi wire rope diperkirakan meluas sebagai alat pengangkat yang akan membantu luar angkasa.

Fungsi wire rope yang dapat digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia, juga sangat berpotensi untuk menjadi bagian-bagian penting seperti dalam robot. Material wire rope yang kuat sangat cocok digunakan untuk menjadi kabel penghubung material robot.

Proses Produksi Wire Rope

Proses Produksi Wire Rope

1. Tahap Pertama: Wire rod

Sebelum memasuki tahap proses produksi wire rope, pastikan ketersediaan bahan yang kuat dan berkualitas tinggi sebagai bahan bakunya. Bahan baku untuk produk kawat baja biasanya dipasok langsung oleh pabrik baja untuk memastikan kualitas dan kondisi bahan baku. 

Setelah memiliki bahan baku yang terjamin berkualitas, baja mentah kemudian diolah menjadi batang kawat dengan proses rolling panas. Proses pemanasan ini menghasilkan menjadi lunak, agar siap dibentuk dan dicap.

2. Tahap Kedua: Surface treatment

Proses selanjutnya pada pembuatan wire rope yaitu pada pembersihan batang kawat yang kotor. Setelah proses rolling panas, pada permukaan batang baja biasanya terdapat kotoran seperti, noda dan karat yang menempel. Oleh karena itu, tahap ini merupakan tahap menghilangkan kerak serta kontaminasi bahan anorganik pada permukaan kawat. Batang kawat kemudian dilapisi permukaannya untuk memudahkan proses menggambar.

3. Tahap Ketiga: First Drawing

Setelah batang kawat dipastikan bersih tanpa kerak dan permukaannya dilapisi, proses selanjutnya yaitu batang kawat dibawa ke tempat mesin drawing pertama. Proses ini merupakan proses memperkecil penampang kawat dengan menarik kawat menjadi satu atau beberapa helai. 

4. Tahap Keempat: Patenting

Proses mematenkan ini dilakukan dengan memanfaatkan panas untuk mengubah kawat menjadi struktur mikro yang diperlukan. Proses ini juga berfungsi untuk memudahkan proses menggambar kedua.

5. Tahap Kelima: Intermediate Drawing

Sama dengan proses menggambar pertama, proses menggambar kedua memiliki fungsi untuk membentuk batang kawat agar lebih presisi ukuran dan bentuknya.

6. Tahap Keenam: Stranding

Proses stranding merupakan proses yang mengkombinasikan kabel baja menjadi kabel. Proses ini sangat penting karena melalui proses ini dapat disesuaikan dengan spesifikasi kebutuhan tali di masing-masing industri.

Hal yang perlu diperhatikan pada proses ini yaitu banyaknya tali yang dibutuhkan, untaian dan informasi inti. Kecepatan menguntai tali pada proses ini bergantung dari rotasi drum. Selama proses ini, diameter kabel, diameter inti kabel, tipe dan arah lilitan dispesifikasi.

7. Tahap Ketujuh: Closing

Pada proses akhir, wire rope digulung pada gulungan dengan baik. Gulungan yang dipilih harus disesuaikan dengan panjang wire rope. Proses ini dapat dilakukan dengan memposisikan untaian di sekitar inti.

Komponen Penting Wire Rope

Komponen Penting Wire Rope

Terdapat tiga komponen dasar wire rope yaitu kawat, untai, dan inti, yang dililitkan bersama untuk membentuk tali.

  • Wire atau Kawat

Elemen dasar wire rope adalah kawat yang digunakan untuk mengatur dan membentuk tali. Biasanya, kawat baja, baja tahan karat, dan galvanis adalah pilihan pertama dengan aluminium, paduan nikel, perunggu, tembaga, dan titanium sebagai kemungkinan kedua. Berikut adalah jenis-jenis bahan pembentuk kawat.

1. Galvanized Steel atau Baja Galvanis

Baja galvanis merupakan baja yang dilapisi dengan seng sebagai perlindungan terhadap korosi dan merupakan alternatif yang terjangkau untuk stainless steel.

2. Stainless Steel atau Besi tahan karat

Jenis wire rope berbahan stainless steel memiliki semua kualitas dasar wire rope galvanis dan wire rope pada umumnya dengan manfaat tambahan dari ketahanan korosi dan karat. Kelebihan ini menjadikan tipe wire rope berbahan stainless steel merupakan pilihan ideal untuk kondisi yang keras dan penuh tekanan.

3. Baja

Wire rope berbahan baja diklasifikasikan sebagai wire rope serba guna dan tersedia dalam berbagai ukuran, diameter, dan kekuatan. Ini adalah jenis wire rope yang paling umum dan digunakan untuk beberapa aplikasi industri, seperti industri manufaktur, dan konstruksi.

  • Strand atau Untaian Kawat

Seperti tali kawat, strand atau untaian kawat memiliki pola yang berbeda. Pola strand kawat berasal dari susunan kawat dan diameternya. Meskipun sebagian besar untaian memiliki inti, ada pola untaian yang memiliki tiga atau empat kabel tanpa inti yang disebut sebagai untaian tanpa pusat. Desain setiap pola untai dimaksudkan untuk meningkatkan kekuatan tali kawat dan meningkatkan kinerjanya

1. Single Layer

Untaian single layer atau lapisan tunggal adalah satu tingkat di atas pola centerless atau tanpa pusat. Pola untaian ini memiliki inti kawat tunggal dengan banyak kabel yang dililitkan di sekelilingnya. Setiap kabel memiliki diameter yang sama dengan pola centerless atau tanpa pusat.

2. Filler Wire

Semua kabel dari pola pengisi memiliki ukuran yang sama. Yang membuat pola ini unik adalah penyisipan kabel kecil di lembah kabel dalam untuk mengisi celah antara lapisan dalam dan lapisan luar.

3. Seale

Dalam pola Seale, kabel yang memiliki diameter lebih kecil dililitkan di sekitar inti. Lapisan luar memiliki jumlah kabel yang sama tetapi dengan diameter yang lebih besar.

4. Warrington

Pola Warrington seperti pola lapisan ganda dengan satu variasi. Seperti pola multiple atau lapisan ganda, kabel bagian dalam dan inti sama dan memiliki diameter yang sama. Perbedaan jenis ini dengan jenis multiple adalah pada lapisan luarnya, yang memiliki kabel-kabel berukuran besar dan kecil yang berselang-seling dengan kabel berdiameter lebih besar yang diletakkan di lembah-lembah kabel bagian dalam.

5. Combination atau Untaian Kombinasi

Dalam banyak konstruksi majemuk, ketika ada lebih dari dua lapisan kawat di atas kawat tengah, kombinasi dari dua antara Filler, Seale dan Warrington akan membentuk untaian jenis kombinasi.

  • Core atau inti

Inti wire rope terletak sepanjang pusat tali dan dapat terdiri dari berbagai bahan, yang meliputi serat sintetis, serat alami, untai tunggal, atau tali kawat lainnya. Inti wire rope mendukung kesatuan untaian, membantu mempertahankan posisi wire rope, pusat fleksibilitas dan menopang kokohnya wire rope.

1. Fiber Core (FC)

Jenis serat yang sering digunakan untuk inti wire rope yaitu polypropylene dan nilon yang merupakan jenis inti serat sintetis. Kelebihan dari tipe wire rope dengan inti berbahan serat adalah dapat digunakan dalam kondisi di mana terdapat paparan bahan kimia.

2. Independent Wire Rope Core (IWRC)

Jenis wire rope dengan inti IWRC atau independen menawarkan lebih banyak dukungan ke untaian luar dan memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap penghancuran dan panas. Inti wire rope independen juga memiliki lebih sedikit peregangan dan lebih banyak kekuatan.

3. Wire Strand Core (WSC)

Tipe wire rope ini memiliki inti untaian kawat, persis seperti untaian wire rope lainnya di sekelilingnya dengan diameter dan ukuran yang sama dengan untaian lainnya. Jenis wire rope dengan inti untaian memiliki kekuatan tinggi sehingga sebagian besar digunakan sebagai tali statis atau tali permanen.

Proses Pelumasan

Proses Lubrikasi Wire Rope

Fungsi wire rope yang sangat penting sebagai bagian dari mesin maupun struktur, menjadikan wire rope sering dimanfaatkan dengan berbagai posisi. Setiap jenis wire rope yang berbeda memiliki tingkat fleksibilitas yang juga berbeda, hal ini berpengaruh pada ketahanan dan pemeliharaan wire rope.

1. Dua Keuntungan Melakukan Lubrikasi Pada Wire Rope

Saat memiliki wire rope dengan jenis baja, hal yang paling penting untuk diperhatikan yaitu proses lubrikasi atau pelumasan pada wire rope. Proses ini memiliki fungsi:

  1. Lubrikasi berfungsi mengurangi gesekan saat kabel individu bergerak satu sama lain.
  2. Memberikan perlindungan korosi dan pelumasan pada kabel inti, kabel dalam dan pada permukaan luar.

2. Dua Tipe Proses Lubrikasi: Penetrating dan Coating

Terdapat dua tipe proses lubrikasi, yaitu:

Pelumas penetrasi mengandung pelarut minyak bumi yang membawa pelumas ke inti wire rope, kemudian menguap, meninggalkan lapisan pelumas berat untuk melindungi dan melumasi setiap helai. Pelumas pelapis menembus sedikit ke bagian dalam, menyegel bagian luar kabel dari kelembaban dan mengurangi keausan serta korosi.

Proses coating atau pelapisan biasa digunakan untuk mengantisipasi saat hanya melubrikasi bagian luar wire rope saja. Saat wire rope hanya dilapisi di bagian luar saja, terdapat kemungkinan bagian dalam akan lebih cepat mengalami kerusakan.

Masalah Pada Wire Rope Yang Sering Terjadi di Lapangan

Perawatan wire rope sangat penting terutama untuk sering-sering mengecek keadaan wire rope, karena ada beberapa masalah yang mungkin akan terjadi di lapangan, seperti:

  • Pelumas cepat kering dan tidak melumasi hingga ke lapisan dalam wire rope
  • Pengecekan tidak dilakukan secara berkala sehingga keadaan wire rope tidak terkontrol
  • Menggunakan pelumas yang tidak tepat, seperti oli bekas sehingga malah mempercepat perkaratan
  • Menggunakan oli biasa yang tidak sesuai kadar daya penetrasinya

Jenis Lubrikasi: Grease, Petroleum Oils or Vegetable Oil-Based Lubricants

Berbeda jenis wire rope berbeda juga penanganan lubrikasinya. Berikut jenis-jenis lubrikasi pada wire rope:

1. Petrolatum Compounds

Petrolatum Compounds atau senyawa petrolatum merupakan senyawa yang tembus cahaya dan memberikan ketahanan korosi dan air yang sangat baik. Pelumas ini cenderung menetes pada suhu tinggi, sehingga setelah lubrikasi harus menjaga konsistensi pelumas ini dalam kondisi dingin.

2. Grease

Aditif dalam grease berfungsi sebagai penghambat oksidasi dan karat serta zat pereduksi tekanan, keausan, dan gesekan. Grease yang digunakan untuk wire rope adalah semi fluida yang lembut dan menciptakan lapisan yang menembus sebagian tali saat diaplikasikan.

3. Vegetable Oil 

Dari sekian banyak pilihan pelumas, minyak berbahan dasar nabati merupakan jenis pelumas yang paling mudah digunakan dan meresap paling dalam. Dikarenakan minyak berbentuk cairan, hal ini juga membantu dalam mencuci tali kawat untuk menghilangkan kontaminan abrasif eksternal.

Baca juga: Cara Merawat Wire Rope Dengan Tepat

Bagian 2 | Jenis-jenis Wire Rope

Galvanized Wire Rope

Jenis wire rope yang umum dijumpai yaitu tipe wire rope galvanized. Proses galvanized atau galvanisasi merupakan proses pelapisan zat zinc atau seng pada bahan baja atau besi dengan cara dicelupkan.

A. Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan jtipe wire rope galvanized yaitu baja galvanis memberikan kualitas tahan korosi yang baik. Jenis wire rope yang dilapisi dengan bahan galvanis tidak akan menyatu jika bersentuhan satu sama lain, seperti halnya dengan kabel baja tahan karat. 

Tidak hanya itu, dengan adanya zat kromium, membuat tipe wire rope galvanis lebih kuat dan lebih toleran terhadap elemen korosif seperti air asin. Jenis wire rope dengan lapisan galvanis juga ditawarkan lebih murah dibanding wire rope lainnya.

Kekurangan pada tipewire rope yang dilapisi galvanis yaitu dikarenakan ada penambahan seng, kekuatan tali kawat galvanis lebih lemah daripada jenis wire rope stainless steel.

Kawat seling baja

B. Berat, Durabilitas, Flexibilitas, dan Tampilan 

Proses galvanisasi memberikan lapisan tebal yang meningkatkan berat wire rope secara signifikan. Jenis wire rope galvanis juga memiliki daya tahan yang tinggi terhadap kondisi cuaca maupun gesekan. 

Dalam fleksibilitas, tipe wire rope galvanis memiliki struktur yang kokoh, sehingga tidak cukup fleksibel untuk digerakkan. Tampilan tipe wire rope galvanis mengkilap dan memiliki lapisan seng yang sangat rata.

C. Penggunaan Galvanized Wire Rope di Industri

Jika anda bekerja di industri perkapalan, industri perikanan, Industri oil dan gas, industri komunikasi, dan tentunya industri konstruksi maka jenis wire rope galvanis sering ditemukan dalam aplikasi kebutuhan industri tersebut.

Jenis-jenis ukuran kawat seling baja

D. Produk Galvanized Wire Rope di Mega Jaya

Mega Jaya menyediakan beragam tipe wire rope galvanis, diantaranya:

  1. Wire Rope 1×7 Galv 
  2. Wire Rope 7×7 Galv
  3. Wire Rope 6×19 IWRC Galv
  4. Wire Rope 6×36 IWRC Galv
  5. Wire Rope 6×7 FC Galv
  6. Wire Rope 6×12 FC Galv
  7. Wire Rope 6×24 FC Galv

Ungalvanized Wire Rope

Jenis wire rope lainnya yaitu ungalvanized wire rope. Tipe wire rope ini tidak dilapisi saat proses finishing.

A. Kelebihan dan Kekurangan

Wire rope dengan jenis ungalvanized ini memiliki keunggulan ditawarkan dengan harga yang lebih terjangkau. Tipe wire rope ini juga sangat kuat dan tahan kendur jika digunakan dalam waktu yang lama. 

Sedangkan kekurangan tipe wire rope ungalvanized yaitu lebih mudah mengalami korosi karena tidak dilapisi dengan pelindung karat. Selain itu, perawatannya juga harus lebih banyak dibanding jenis wire rope galvanized.

ungalvanized wire rope

B. Berat, Durabilitas, Flexibilitas, dan Tampilan

Jenis wire rope ini merupakan salah satu jenis yang tidak dilapisi oleh lapisan seng memiliki berat yang lebih ringan dibanding tipe wire rope galvanized. Kekuatan wire rope jenis ungalvanized juga sebanding dengan fleksibilitas yang dimilikinya. Meski tidak dilapisi dengan lapisan seng, ungalvanized wire rope memiliki tampilan yang cerah, sehingga sering kali disebut sebagai “bright”.

C. Penggunaan Ungalvanized Wire Rope di Industri

Jenis wire rope ungalvanized dirancang agar fleksibel dengan masa pakai yang baik. Perlu diperhatikan bahwa tipe wire rope ungalvanized baik digunakan di dalam ruangan karena sifatnya yang mudah terkena korosi. Tipe wire rope ungalvanized banyak digunakan di industri umum, seperti tali derek, tali winch, tali kerekan, tali kawat, dan aplikasi tali-temali.

Jenis-jenis ukuran ungalvanized wire rope

D. Produk Ungalvanized Wire Rope di Mega Jaya

Mega Jaya menyediakan beragam jenis wire rope ungalvanized, diantaranya:

  1. Wire Rope 6×36 IWRC Ungalv
  2. Wire Rope 6×37 IWRC Ungalv
  3. Wire Rope 8×19 FC Ungalv
  4. Wire Rope 19×7 IWRC Ungalv

Coated Wire Rope

Jenis wire rope coated merupakan tipe wire rope yang dilapisi. Lapisannya bisa berupa PVC maupun nylon, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya korosi tetapi juga masih memiliki fleksibilitas yang tinggi.

A. Kelebihan dan Kekurangan

Kawat seling lapis plastik memiliki kelebihan dari jenis wire rope coated pastinya wire rope menjadi lebih awet digunakan baik di dalam maupun diluar ruangan karena memiliki ketahanan korosi yang baik. Selain itu harga yang ditawarkan juga terjangkau.

Kekurangan yang dimiliki tipe wire rope coated yaitu harus dilakukan pengecekan berkala untuk memastikan lapisan tidak terkelupas dan mengalami kendur di bagian inti wire rope.

Kawat seling PVC

B. Berat, Durabilitas, Flexibilitas, dan Tampilan

Wire rope coated memiliki berat yang cukup mudah untuk dibawa atau dipindahkan. Meski dilapisi dengan bahan PVC atau bahan nylon, jenis wire rope coated memiliki fleksibilitas yang sangat baik.

Selain itu, kekuatan tipe wire rope coated juga tidak perlu diragukan lagi. Dengan memiliki kekuatan yang baik, tampilan tipe wire rope coated cukup disukai karena memiliki tampilan yang menarik.

1. PVC Coated

PVC adalah pelapis berbahan dasar Polyvinyl Chloride atau polimer termoplastik yang berguna untuk melapisi wire rope. Harganya juga cukup murah dengan penggunaan yang beragan.

2. Nylon Coated

Nylon adalah lapisan yang fleksibel, tahan aus, dan tahan abrasi. Bahan ini sangat unggul sehingga cocok digunakan untuk menjalankan melapisi wire rope yang tertutup. 

C. Penggunaan Coated Wire Rope di Industri

Jenis wire rope PVC coated cukup banyak digunakan untuk pagar pembatas, kabel keamanan juga tali penghalang. Sedangkan tipe wire rope nylon coated banyak digunakan untuk jalur pangalengan, kabel gymnasium dan kabel keamanan.

kawat seling lapis plastik

D. Produk Coated Wire Rope di Mega Jaya

Jenis wire rope PVC coated yang tersedia di Mega Jaya, diantaranya:

  1. Wire Rope PVC 6×7
  2. Wire Rope PVC 6×12

Stainless Steel Wire Rope

Stainless steel adalah paduan standar yang digunakan dalam tali dan kabel. Ketahanannya terhadap korosi jauh lebih tinggi daripada wire rope galvanized & coated wire rope, meskipun tidak ada perbedaan kekuatan. Oleh karena itu, ini adalah penggunaan bahan yang disukai dalam industri kelautan dan garam berbasis air.

Itu tidak mudah bereaksi terhadap bahan kimia dari pemrosesan makanan, tekstil, dan pengaturan fotografi. Ketahanannya yang tinggi terhadap korosi, panas & dingin, bahan kimia pulp & kertas membuat tali kawat baja tahan karat menjadi bahan yang sangat dibutuhkan untuk pembuatan instrumen presisi, mobil, kapal penangkap ikan, peralatan petrokimia, & bidang lainnya.

A. Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan tipe-tipe wire rope stainless steel yaitu memiliki ketahanan yang tinggi terhadap korosi, panas dan dingin serta bahan kimia lainnya. Selain itu, tipe wire rope stainless steel juga memiliki tingkat kerenggangan yang tinggi sehingga tidak akan kendur dengan mudah.

Kekurangan tipe wire rope stainless steel hanya terletak pada harga yang ditawarkan. Dengan memiliki keunggulan yang banyak, jenis wire rope stainless steel ditawarkan dengan harga yang sedikit lebih mahal dibanding tipe wire rope lainnya.

stainless steel wire rope 304 316

B. Berat, Durabilitas, Flexibilitas, dan Tampilan

Meski dilapisi oleh bahan anti karat, tipe wire rope stainless steel memiliki bobot yang cukup mudah dipindahkan. Tingkat ketahanan jenis wire rope stainless steel sudah tidak perlu diragukan lagi karena memiliki kekuatan yang sangat baik. Perbedaan antara Stainless Steel 304 dan 316 ada pada bahan pembuatannya, dimana SS 316 memiliki penambahan kandungan molybdenum yang dapat meningkatkan ketahanan terhadap korosi sehingga ideal untuk penggunaan di lingkungan industri yang memiliki zat asam yang tinggi dan tahan terhadap suhu tinggi.

Selain itu, tingkat fleksibilitas tipe wire rope stainless steel juga sangat baik sehingga mampu diaplikasikan hampir di semua industri. Tampilan jenis wire rope stainless steel pun sangat kokoh dan kuat.

C. Penggunaan Stainless Steel Wire Rope di Industri

Jenis wire rope stainless steel banyak digunakan pada aplikasi yang berhubungan dengan air laut. Hal ini dikarenakan tipe wire rope stainless steel merupakan tipe wire rope yang sangat tinggi ketahanan korosinya.

kawat seling stainless steel

D. Produk Stainless Steel Wire Rope di Mega Jaya

Jenis wire rope stainless steel yang tersedia di Mega Jaya, diantaranya:

  1. Wire Rope SS 304
  2. Wire Rope SS 316

Baca juga: 6 Tipe Wire Rope Terpercaya, Pilih sesuai kebutuhan Anda

Bagian 3 | Inspeksi Wire Rope

Menggunakan alat bantu memang sangat memudahkan pekerjaan, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa alat tersebut harus selalu diperiksa agar keselamatan tetap terjaga. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam inspeksi wire rope.

Melakukan Inspeksi Pada Wire Rope Secara Bertahap

  1. Langkah pertama, dalam inspeksi wire rope yaitu dengan cara menyentuh dan melihat untuk memeriksa kerusakan eksternal. Inspeksi wire rope ini dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya kabel yang putus.
  2. Langkah inspeksi wire rope selanjutnya, yaitu dengan mengukur diameter wire rope. Bandingkan hasil pengukuran diameter wire rope dengan diameter aslinya. Jika pengukurannya berbeda, perubahan ini menunjukkan kerusakan eksternal atau internal.
  3. Selain itu, langkah inspeksi wire rope selanjutnya yaitu periksa secara visual apakah terdapat lecet, korosi, lubang, atau pelumasan di dalam wire rope. Inspeksi wire rope ini dapat dilakukan dengan memasukkan paku marlin di bawah dua helai dan putar untuk mengangkat helai dan membuka wire rope.

Kenali Tanda-tanda Kerusakan Wire Rope

kenali tanda-tanda kerusakan kawat seling

Proses inspeksi pada wire rope membutuhkan ketelitian dan kejelian mata secara visual untuk menyentuh, melihat, dan memeriksa kerusakan. berikut beberapa kerusakan yang dapat diidentifikasi:

    • Kinking: Wire Rope sudah mulai berbelit atau terbuka.
    • Doglegs: Wire Rope sudah mengalami penekukan yang permanen
    • Birdcaging: Wire Rope Strand sudah mulai terbuka dan membentuk seperti sarang burung.
    • Severe Wear: Wire Rope mengalami luka permanen 
    • Broken Wires: Wire pada Wire Rope mengalami kerusakan atau putus di beberapa bagiannya
    • Corrosion: Wire Rope sudah berkarat.
    • Damage Fitting: Bagian Pengikat seperti Wire Rope Clip atau Ferrule sudah mengalami kerusakan
    • Illegible Tag/ID: Tag Identifikasi pada Wire Rope sudah tidak terbaca 

Hal-hal yang Berpotensi Merusak Wire Rope

Dalam proses inspeksi wire rope, perlu diketahui hal apa saja yang berpotensi merusak wire rope, seperti:

  1. Penggunaan pada area yang tidak tepat dan tidak sesuai fungsinya
  2. Korosi karena kurangnya pelumasan dan paparan panas atau kelembaban
  3. Terlalu banyak pembengkokan secara berulang 
  4. Memberikan beban di atas kapasitas wire rope yang sudah ditentukan
  5. Penyalahgunaan mekanis seperti menghancurkan, memotong, atau menyeret tali.
  6. Proses pemasangan yang tidak tepat

Menentukan Waktu Yang Tepat Untuk Mengganti Wire Rope

Setelah melakukan inspeksi wire rope, Anda dapat menilai apakah wire rope sudah waktunya diganti atau masih bisa digunakan beberapa waktu ke depan. Anda dapat menentukan untuk membuang wire rope jika Anda menemukan salah satu dari kondisi berikut:

  1. Terdapat 6 atau lebih kabel putus dalam satu tali panjang berbaring, 3 atau lebih kabel putus dalam satu untaian.
  2. Keausan 1/3 dari diameter asli masing-masing kabel luar.
  3. Tertekuk, terpotong, terlepas, atau kerusakan fisik lainnya yang telah mengubah bentuk wire rope.
  4. Kerusakan akibat panas (periksa tanda terbakar, perubahan warna pada logam).
  5. Peregangan berlebihan atau pengurangan tajam pada diameter wire rope.
  6. Simpul atau sambungan pada wire rope.

Baca juga: Kenali Teknologi Wire Rope: Cara Inspeksi dan Yang Tepat Pada Wire Rope

Mega Jaya Distributor Wire Rope 

Mega Jaya menyediakan beragam jenis wire rope mulai dari jenis wire rope galvanized, ungalvanized, coated dan stainless steel. Selain itu, terdapat jenis inti fibre core, IWRC dan wire strand core dengan merk yang beragam.

Sertifikat Inspeksi

Wire rope yang tersedia di Mega Jaya ditawarkan dengan harga yang sangat terjangkau. Akan tetapi meski memiliki harga yang terjangkau, produk wire rope yang dijual di Mega Jaya memiliki kualitas yang sangat baik.

Tidak hanya menjamin kualitas yang baik, Mega Jaya memiliki Inspection Certificate untuk menjaga keaslian wire rope dengan jaminan original 100%. 

Tersedia Wire Rope Berbagai Ukuran Lengkap

Mega Jaya adalah distributor beragam  jenis wire rope dan ukuran yang sangat lengkap. Anda dapat memilih sesuai dengan kebutuhan industri Anda. Segera lakukan pembelian di Mega Jaya sekarang juga!

Sumber: Mazellacompanies , eonchemicalsmachinarylubrication , loadmate