Aktivitas untuk memindahkan dan menarik beban sangat erat hubungannya dengan pemakaian alat penarik yang tangguh. Sebenarnya, alat penarik tak hanya bersifat tangguh saja, melainkan juga harus bisa dipakai dalam waktu cukup lama.
Penarik yang seringkali dijumpai adalah manila rope atau tali manila. Tali manila adalah sejenis tali berbahan alami, tepatnya dari serat pohon Abacca. Walaupun tak selalu berbahan dasar alami, namun tali ini tetap banyak dimanfaatkan.
Pengertian Tali Manila
Tali manila termasuk salah satu jenis tali alami, karena terbuat dari bahan nabati, yakni serat yang berasal dari pohon Abacca atau musa textilis. Meskipun biaya produksinya tinggi jika dibandingkan tali dari serat kayu, namun tali manila memiliki kualitas yang handal. Tali manila disebut juga tali tambang goni, adalah sejenis tali yang pertama kali dibuat di ibukota Filipina, yakni tali Manila.
Sejarah Pembuatan Tali Manila
Pembuatan tali manila atau tali tambang goni ini diambil dari serat yang terdapat pada pohon goni, untuk kemudian dijadikan sebagai tali setelah sebelumnya dibersihkan terlebih dahulu dari kotorannya. Pemberian nama tali manila sendiri dilakukan oleh seorang Kapten Angkatan Laut Inggris, yang Bernama James Cook pada tahun 1700-an.
Pada waktu ini, James menganggap bahwa tali manila terbuat dari rami, maka ia menyebutnya sebagai tali rami. Hal itu bukan tanpa alasan, karena pada zaman dulu semua tali terbuat dari bahan dasar rami. Atas dasar itulah, tali tambang goni ini disebut juga sebagai tali rami.
Seiring perkembangan zaman, istilah tali tambang goni lebih banyak digunakan untuk kebutuhan tali temali perkapalan karena berukuran besar, dan tali rami lebih banyak digunakan sebagai tali dekorasi karena lebih banyak berukuran kecil. Selama ribuan tahun, tambang goni ini sudah digunakan untuk berbagai aktivitas, mulai dari aktivitas pada jalur kapal hingga untuk pembuatan pakaian.
Produksi tali manila awalnya dilakukan di Manila, tepatnya di Davao, Filipina sejak Perang Dunia ke-II di sebuah peternakan Rami Manila. Sebenarnya tanaman tersebut adalah tanaman Mussa Textilis atau tanaman abaca, sebagai kerabat pisang, untuk kemudian sering digunakan untuk pembuatan tali manila. Namun pada waktu itu, kebanyakan orang menyebutnya sebagai Rami Manila.
Sementara di zaman modern sendiri, tali manila menjadi pilihan nomor satu sebagai tali untuk menarik, sebagai pengaman, panjat tebing dan masih banyak lagi. Walaupun tali sintetis sudah populer sejak tahun 1950-an karena sifatnya yang tahan jamur dan tidak mudah menyusut, namun hal tersebut tidak menyurutkan popularitas tali manila selama bertahun-tahun.
Keunggulan Tali Manila
Tali manila sendiri dikenal fleksibel, lebih tahan lama, tidak meregang dan tahan dari air laut. Inilah alasan yang membuat tali tambang goni ini sering dimanfaatkan pada jalur kapal, untuk keperluan jarring ikan maupun keperluan lainnya hingga untuk tujuan dekoratif.
Tali tambang goni ini juga berbeda dari tali sintetis, karena sifatnya tidak meleleh Ketika bersentuhan dengan kabel panas, sehingga wajar jika kontraktor utilitas sering menjadikannya sebagai pilihan utama. Tali manila juga seringkali digunakan untuk tujuan dekoratif kebutuhan outdoor, karena sifatnya mudah terurai serta memiliki reputasi sebagai tali berkekuatan tinggi, tapi tetap ramah lingkungan.
Jadi,jika Anda memerlukan tali untuk aktivitas outdoor, dekorasi, keperluan umum, hingga untuk tarik tambang, maka tali manila bisa dijadikan sebagai pilihan klasik. Meskipun demikian, tali ini sangat tahan lama dan kuat.
Fungsi Tali Manila Untuk Kebutuhan Industri
Seperti sudah dibahas sebelumnya bahwa tali tambang goni ini terbuat dari serat alami yang sudah dimanfaatkan sejak berabad-abad tahun lamanya di berbagai aplikasi, mengingat fleksibilitas, daya tahan, ketahanan dan kekuatannya terhadap air. Berikut ini beberapa fungsi dari tali tambang goni manila, diantaranya :
1. Tali Tampar Untuk Industri Perkapalan dan Perikanan
Tali tambang goni ini mempunyai daya tahan sangat baik. Karena tali manila bisa bertahan meskipun di lingkungan basah atau lembab, tahan terhadap pertumbuhan jamur, dan bisa bertahan dari pembusukkan.
Oleh karena itu, tali tambang goni manila sering digunakan di industri perkapalan dan perikanan. Di industri perikanan sendiri, tali manila sering digunakan untuk menjaring ikan. Ini adalah tali yang ideal dipakai di dalam air, di atas kapal maupun di sepanjang pesisir pantai. Karena tali tambang goni ini juga tahan terhadap air laut. Selain itu, tali ini bisa tahan dari terjadinya abrasi bahkan dari gesekan yang terjadi berulang.
2. Industri Kehutanan dan Perkayuan
Dalam industri kehutanan tambang goni juga kerap digunakan untuk kepentingan mengikat kayu, kemudian menarik dan mengangkatnya. Dengan cara mengikat beberapa kayu untuk ditarik, dan mencegahnya agar kayu tidak terurai atau terlepas saat diangkat. Bagaimanapun, tali manila ini sangat penting manfaatnya untuk operasi pengangkatan dan penarikan di industri kehutanan.
3. Industri Transportasi
Tambang goni pun kerap dimanfaatkan di bidang kargo. Untuk keperluan kargo, biasanya alat yang satu ini dipakai untuk mengikat berbagai jenis barang kargo. Tujuannya supaya barang-barang yang diikat memakai tali ini tetap aman, tidak berantakan dan tetap rapi Ketika di perjalanan untuk dilakukan pengiriman.
Proyek kelautan juga biasanya memakai tali manila, seperti penggunaan sebagai tali kapal, sesuai yang telah dijelaskan sebelumnya. Sementara itu, di dermaga dan perahu biasanya menginginkan tali dekoratif dalam jumlah lebih banyak. Hanya saja penggunaan tali ini dalam waktu yang singkat (8 – 10 Tahun) mengingat sifatnya dapat menyerap air dan lama kelamaan bisa membuat tali mudah rapuh.
Kelebihan dan Kekurangan Tali Manila
Tali manila merupakan sejenis tali yang fleksibel, tahan lama dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh air laut, karenanya bisa dijadikan sebagai tali tambang, tali kapal, kapal angkut, dan tali pengangkut jaring ikan. Tali manila juga sering dipakai untuk pembuatan kerajinan tangan, diantaranya seperti untuk dekorasi atau hiasan, furniture, pakaian, karpet dan tas.
Tambang goni ini akan menyusut pada kondisi tertentu dimana kita harus memperhitungkannya dengan baik saat penggunaan. Saat tali tambang goni ini basah, maka tali akan menyusut. Supaya tali tidak menyusut, Anda bisa mengeringkannya terlebih dahulu sebelum dipakai. Kekurangan terjadinya penyusutan pada tambang goni ini ialah tali akan sulit dibuat simpul. Selain itu, tali juga bisa membusuk beberapa saat jika terpapar air asin.
Kelebihan Tali Manila
Beberapa kelebihan tali manila yang dapat disimpulkan, diantaranya sebagai berikut :
- Harga jual lebih ekonomis.
- Tali tidak gampang pecah.
- Tidak bisa meleleh.
- Tak terlalu kaku
- Dapat menyerap air
- Mempunyai nilai estetik tersendiri
Mengingat sifatnya dapat menyerap air inilah, tali manila sering diaplikasikan dalam pembuatan tangga pada kapal, pembuatan jala dan tarik tambang. Selain itu, mengingat bentuknya yang estetik, membuat tali ini sering diaplikasikan untuk keperluan dekorasi.
Tambang goni ini memiliki kemampuan meregang sekitar 25% dari ukuran panjangnya, jadi tali tambang goni ini tak akan langsung putus atau patah Ketika ditarik. Sifatnya juga lebih fleksibel. Menariknya, tambang goni manila yang memiliki diameter 2 inchi atau yang mempunyai keliling 6 inchi biasanya daya tahannya bisa mencapai 16 ton.
Kekurangan Tali Manila
Selain keunggulan di atas, tali tambang goni ini juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:
- Rentan terhadap paparan sinar UV
- Rentan paparan zat kimia
- Memiliki nilai breaking load yang bisa berkurang Ketika tali dalam kondisi basah.
- Tidak mempunyai nilai breaking load tinggi, karenanya tidak dianjurkan untuk menarik dan mengangkat benda-benda berat.
Kekuatan Manila Rope
Berikut ini tabel minimum breaking strength dan safe load dari tali manila, diantaranya :
Diameter Tali | Minimum Breaking Strength | Safe Load (Safety Factor 12) | Berat (Weight) | ||||
(in) | (mm) | (lbf) | (kN) | (lbf) | (kN) | (lbm/ft) | (kg/m) |
3/16 | 5 | 405 | 1.8 | 33.8 | 0.15 | 0.014 | 0.020 |
11/4 | 6 | 540 | 2.4 | 45.0 | 0.20 | 0.018 | 0.027 |
5/16 | 8 | 900 | 4.0 | 75.0 | 0.33 | 0.026 | 0.039 |
3/8 | 10 | 1212 | 5.4 | 101 | 0.45 | 0.038 | 0.056 |
7/16 | 11 | 1575 | 7.0 | 131 | 0.58 | 0.049 | 0.072 |
11/2 | 12 | 2385 | 10.6 | 199 | 0.88 | 0.070 | 0.104 |
9/16 | 14 | 3105 | 13.8 | 259 | 1.2 | 0.096 | 0.143 |
5/8 | 16 | 3960 | 17.6 | 330 | 1.5 | 0.127 | 0.189 |
¾ | 18 | 4860 | 21.6 | 405 | 1.8 | 0.159 | 0.237 |
13/16 | 20 | 5850 | 26.0 | 488 | 2.2 | 0.186 | 0.277 |
7/8 | 22 | 6930 | 30.8 | 578 | 2.6 | 0.214 | 0.318 |
1 | 24 | 8100 | 36.0 | 675 | 3.0 | 0.257 | 0.382 |
1 1/16 | 26 | 9450 | 42.0 | 788 | 3.5 | 0.298 | 0.443 |
1 1/8 | 28 | 10800 | 48.0 | 900 | 4.0 | 0.343 | 0.510 |
1 ¼ | 30 | 12150 | 54.0 | 1010 | 4.5 | 0.397 | 0.591 |
1 3/8 | 32 | 13500 | 60.1 | 1130 | 5.0 | 0.456 | 0.679 |
1 ½ | 36 | 16650 | 74.1 | 1390 | 6.2 | 0.570 | 0.846 |
1 5/8 | 40 | 20250 | 90.1 | 1690 | 7.5 | 0.711 | 1.06 |
1 ¾ | 44 | 23850 | 110 | 1990 | 8.8 | 0.850 | 1.26 |
2 | 48 | 27900 | 120 | 2330 | 10.4 | 1.02 | 1.52 |
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan, semakin besar ukuran diameter pada tali tambang goni manila, maka nilai breaking strength-nya semakin tinggi, begitupun juga tingkat keamanan beban atau safety load dari tali ini semakin besar. Oleh karena itu, Anda harus memilih diameter tali manila yang tepat, sesuai dengan aktivitas pekerjaan yang dilakukan. Untuk kebutuhan pekerjaan ringan, Anda bisa memilih diameter tali yang tidak begitu besar.
Ukuran Manila Rope
Tali manila biasanya dijual dengan ukuran yang berbeda, karena itu memberikan pilihan yang lebih banyak kepada para pelanggan atau pengguna tali. Berikut ini ulasan terkait ukuran tambang goni manila, diantaranya :
- Ukuran diameter tali manila 6 mm atau 11/4 inch, tali manila memiliki nilai minimum breaking strength sebesar 2.4 lbf atau 45.0 kN dengan safe load 45 lbf atau 0.20 kN. Berat tali ini jika dalam kg/m ialah seberat 0,027 kg/m.
- Ukuran diameter tali manila 8 cm atau 5/16 inch, lebih besar diameternya dari 6 mm memiliki minimum breaking strength 900 lbf atau 4.0 kN. Adapun safe load-nya mencapai 75.0 lbf atau 0.33 kN dengan berat 0.026 lbf/ft atau 0.039 kg/m.
- Ukuran diameter tali manila 10 mm atau ⅜ inch, tali manila memiliki minimum breaking strength yang lebih besar lagi yakni 1212 atau sekitar 5.4 kN. Ukuran diameter ini mempunyai safe load sebesar 101 lbf atau 0.45 kN dengan berat 0.038 lbm/ft atau 0.056 kg/m.
- Ukuran diameter tali manila 12 mm atau 11/2 inch, tali manila ukuran ini memiliki minimum breaking strength yakni 2385 atau sekitar 10.6 kN. Ukuran diameter ini mempunyai safe load sebesar 199 lbf atau 0.88 kN dengan berat 0.070 lbm/ft atau 0.104 kg/m.
- Ukuran diameter tali manila 16 mm atau ⅝ inch, tali manila ukuran ini memiliki minimum breaking strength yakni 3960 atau sekitar 17.6 kN. Ukuran diameter ini mempunyai safe load sebesar 300 lbf atau 1.5 kN dengan berat 0.127 lbm/ft atau 0.189 kg/m.
- Ukuran diameter tali manila 18 mm atau ¾ inch, ukuran ini merupakan salah satu ukuran favorit dimana memiliki minimum breaking strength yakni 4860 atau sekitar 21.6 kN. Ukuran diameter ini mempunyai safe load sebesar 405 lbf atau 1.8 kN dengan berat 0.159 lbm/ft atau 0.237 kg/m.
- Ukuran diameter 20 mm atau 13/16 inch, memiliki minimum breaking strength lebih besar lagi yakni sebesar 5850 lbf atau 26 kN. Sedangkan safe load-nya sebesar 488 lbf atau 2.2 kN, dengan berat 0.186 lbm/ft atau sekitar 0,277 kg/m.
- Ukuran diameter tali manila 24mm atau 1 inch juga merupakan salah satu ukuran tali yang banyak dicari untuk kebutuhan industri kelautan, dimana memiliki minimum breaking strength lebih besar lagi yakni sebesar 8100 lbf atau 36 kN. Sedangkan safe load-nya sebesar 675 lbf atau 3.0 kN, dengan berat 0.257 lbm/ft atau sekitar 0,382 kg/m.
- Ukuran diameter tali manila 30 mm atau 1 ¼ inch, tali manila ukuran ini memiliki minimum breaking strength yakni 12150 atau sekitar 54 kN. Ukuran diameter ini mempunyai safe load sebesar 1010 lbf atau 4.5 kN dengan berat 0.397 lbm/ft atau 0.591 kg/m.
- Ukuran diameter tali manila 32 mm, tali manila ukuran ini memiliki minimum breaking strength yakni 13500 atau sekitar 60.1 kN. Ukuran diameter ini mempunyai safe load sebesar 1130 lbf atau 5.0 kN dengan berat 0.456 lbm/ft atau 0.679 kg/m.
- Ukuran diameter 40 mm, di Indonesia sendiri ini termasuk salah satu ukuran terbesar yang memiliki minimum breaking strength sebesar 20250 lbf atau 90.1 kN, dengan safe load 1690 lbf atau 7.5 kN. Sedangkan beratnya mencapai 0.711 lbm/ft atau 1.06 kg/m.
Oke, berdasarkan data tabel dan ukuran diameter tali manila di atas, Anda bisa menyesuaikan pemilihan ukuran tali manila tergantung dari kebutuhannya. Tentu saja ukuran yang paling besar bisa membantu banyak aktivitas pengikatan atau pengangkatan, tapi jika Anda tidak membutuhkan tali dengan kekuatan tinggi cukup pakai yang diameternya sesuai.
Perlengkapan Tali Tambang Goni di Megajaya
Apakah Anda membutuhkan perlengkapan tali manila atau tali tambang goni untuk pekerjaan Anda? Jika ya, Anda bisa memilih beberapa produk yang tersedia di Megajaya.co.id. Silahkan temukan ukuran tali tambang goni yang tepat sesuai kebutuhan Anda. Jangan lupa, konsultasikan apa yang Anda butuhkan kepada Kami untuk mendapatkan rekomendasi tali manila yang cocok!