Penggunaan produk stainless steel untuk alat lifting rasanya sudah umum bagi kehidupan kita. Hal ini dikarenakan produk stainless steel sering digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti dalam produk sendok, panci, dan masih banyak lagi.
Stainless steel memiliki sifat yang cukup unik, yaitu anti korosif, tidak mudah rusak karena oksidasi, durable, dan daya tahannya cukup kuat. Stainless steel mempunyai berbagai macam aplikasi penggunaan, baik bagi direct consumer maupun industri.
Produk stainless steel termasuk produk yang ramah lingkungan, sebab masa pemakaiannya yang panjang sehingga membuatnya sebagai bahan yang memenuhi standar untuk konstruksi berkelanjutan. Bukan hanya itu, material stainless steel tidak akan melepaskan senyawa tertentu yang bisa mengubah komposisinya saat kontak atau bersentuhan dengan air misalnya atau unsur lain, karenanya tidak menimbulkan polusi.
Pengertian Stainless Steel Secara Umum
Pengertian stainless steel adalah sebuah material baja paduan populer karena memiliki ketahanan tinggi terhadap korosi. Stainless steel biasanya terdiri atas campuran karbon, besi, dan kromium, yang seringkali dilapisi unsur lainnya, seperti nikel. Unsur kromium yang terdapat pada stainless steel inilah yang membuatnya tahan korosi atau noda.
Meskipun dinamakan sebagai baja tahan karat, baja ini sebenarnya tidak sepenuhnya “tahan korosi”, sebab dibandingkan baja biasa, material baja ini bisa bertahan bahkan penggunaannya bisa lebih lama sebelum akhirnya mengalami aus.
Pemilihan stainless steel sebagai material yang dapat memproduksi berbagai macam perkakas, karena stainless menawarkan banyak keunggulan sebagai berikut :
- Mudah dibuat / dibentuk
- Tahan terhadap suhu rendah dan tinggi
- Tahan lama dan kuat
- Lebih mudah dirawat atau dibersihkan
- Awet dengan biaya maintenance rendah
- Bisa didaur ulang dan ramah lingkungan
- Menarik
Stainless Steel 304 dan 316
Stainless steel 304 dan 316 merupakan jenis stainless steel yang paling populer penggunaannya di beragam alat. Secara kandungan komposisi material stainless steel, terdapat perbedaan kandungan kromium dan nikel pada kedua jenis tersebut. Simak perbedaan kandungannya di gambar di bawah ini.
Stainless Steel Grade 304
Grade stainless steel paling populer digunakan dalam produk peralatan makan yaitu Stainless Steel 304. SS 304 adalah yang mengandung kromium paling banyak sekitar 15-20% dengan kandungan nikel sekitar 2-10,5%. Bahan material yang satu ini dikenal memiliki karakter austenitic, yang tidak bisa dikeraskan melalui proses pemanasan atau bersifat non magnetic. Grade 304 termasuk jenis yang kurang konduktif dan mudah dibentuk.
1. Jenis-jenis SS 304
Produk stainless steel SS304 memiliki beberapa turunan, diantaranya 304L dan 304H. Ketiganya mempunyai kandungan nikel dan kromium dengan jumlah sama. Selain itu, semuanya sama-sama mempunyai ketahanan korosi yang baik, mudah untuk difabrikasi, serta dapat melalui tahapan pengelasan.
Pada grade 304H penambahan karbon dibatasi dengan persentase antara 0,04%-0,1%. Hal tersebut membuatnya mempunyai kekuatan suhu yang tinggi.
Sedangkan kandungan karbon 304L dibatasi oleh nilai maksimal sebanyak 0,03% untuk mencegah terjadinya sensitisasi selama pengelasan berlangsung. Sensitisasi adalah pembentukan senyawa karbida kromium saat terkena suhu kisaran 480 sampai 820oC.
Produksi karbida kromium tersebut bisa menurunkan ketahanan material pada korosi. Oleh karenanya, pengelasan pada stainless steel menjadi rentan mengalami karat. Karat pada sambungan pengelasan disebut juga sebagai istilah korosi intergranular.
Kandungan karbon untuk grade 304 biasanya dibatasi sampai maksimum 0.08%, karenanya membuat produk stainless steel ini tidak dapat diaplikasikan di area yang membutuhkan pengelasan. Pada pembuatan pipa yang diharapkan tahan korosi, SS grade 304L sangat cocok digunakan.
2. Keunggulan Stainless Steel 304
Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh produk stainless steel 304, diantaranya sebagai berikut :
- Mudah Dibentuk
Jika dibandingkan dengan material lain, stainless steel grade 304 mempunyai daya bentuk yang sangat baik. Tentu saja hal tersebut sangat mempermudah penggunaannya di berbagai macam bidang. Wajar jika produk stainless steel ini dapat dijumpai dengan berbagai bentuk, seperti peralatan dapur sampai kamar mandi.
Grade 304 tidak hanya mudah dibentuk, tetapi juga bisa diaplikasikan pada proses pengelasan, khususnya pada produk stainless steel 304H dengan tingkat ketahanan tinggi dalam temperature tinggi.
- Tahan Karat
SS 304 dikenal sebagai baja tahan karat dengan kandungan kromium sehingga menjadikan permukaannya lebih tahan oksida penyebab karat. Selain itu, kandungan nikel menjadikan material yang satu ini lebih anti korosi.
- Baik Untuk Deep Drawing
Deep drawing adalah proses manufaktur cukup rumit yang berperan dalam pembentukan lembaran logam ke dalam bentuk kotak, cangkir hingga komponen melengkung cukup rumit. Hanya perlu meletakkan lembaran berbahan logam saja ke atas pola, lalu didorong menggunakan punch sampai membentuk objek sesuai keinginan. SS Grade 304 mempunyai kualitas baik untuk mempermudah deep drawing dalam pembuatan perabotan.
- Daya Tahan Tinggi
Gabungan unsur kimia pembentuk stainless steel 304 membuatnya mempunyai ketahanan sangat baik, meskipun dalam suhu yang ekstrem sekalipun termasuk cryogenic.
3. Fungsi Stainless Steel 304
Dengan kelebihan yang dimiliki oleh stainless steel 304, ada beberapa manfaat produk stainless steel 304, diantaranya :
- Peralatan Rumah Tangga
Produk stainless steel 304 dapat kita jumpai dalam produk-produk peralatan rumah tangga. SS Grade 304 adalah paduan paling sering diaplikasikan sebab daya tahan karatnya sangat baik, khususnya pada aktivitas yang didalamnya melibatkan klorida dan garam. Di samping itu, kandungan kromium dan nikel yang terletak di dalam material tersebut bisa mengikat oksigen tepat di permukaan alat-alat masak, sekaligus mencegahnya teroksidasi.
- Material Pembuatan Mur, Baut dan Sekrup
Mur, sekrup, dan baut adalah komponen yang dibutuhkan dalam berbagai sektor industri khususnya industri otomotif. Peralatan mungil tersebut berfungsi dapat menyatukan 2 objek maupun lebih dengan non permanen. Selain itu, walaupun sifat dasar dari tipe 304 ini non magnetic, sesudah diolah menjadi bahan sekrup atau baut, maka magnet bisa menariknya sedikit walaupun tidak sekuat material besi.
- Sistem Perpipaan
Produk stainless steel cocok diaplikasikan pada pembuatan pipa untuk keperluan sanitary atau dekoratif.
Stainless Steel 316
Produk stainless steel 316 memiliki komposisi nikel 10%, 20% molybdenum dan 16% kromium. Molybdenum merupakan elemen kimia untuk mengeraskan dan menguatkan baja. Zat yang terkandung di dalamnya ini membuat SS 316 lebih tahan korosi dibandingkan stainless steel 304.
1. Jenis-jenis Stainless Steel 316
Stainless steel 316L merupakan jenis 316 yang rendah karbon. Kandungan karbon yang rendah pada jenis 316L ini dapat meminimalisir proses pengendapan karbit sehingga dapat merusak hasil pengelasan. Oleh sebab itu, tipe 316L dapat dipakai saat dibutuhkan.
Baik tipe 316 maupun tipe 316L juga mempunyai ketahanan korosi lebih kuat dan lebih baik, bahkan ketahanan suhunya lebih tinggi.
2. Kelebihan Stainless Steel 316
Berikut beberapa kelebihan yang ditawarkan oleh produk stainless steel 316, diantaranya sebagai berikut :
- Ketahanan Korosi Tinggi
Stainless Steel 316 memiliki karakteristik tahan karat tinggi. Maka dari itu, SS seringkali disebut juga sebagai marine grade. Walaupun begitu, material ini tidak resisten pada air laut yang bersuhu tinggi. Kandungan klorida hangat bisa mengakibatkan korosi. SS 316 bisa lebih aman terhadap korosi lokal maupun pitting yang menyebabkan timbulnya lubang-lubang berukuran kecil.
- Tahan Perlakuan Suhu Tinggi
Produk stainless steel 316 mempunyai sifat non magnetic, karenanya lebih tahan korosi dan bisa diperlakukan dalam temperature tinggi. Bahkan seluruh pengerjaan suhu tinggi bisa dilakukan pada tipe ini.
- Bisa Dilas Tanpa Filter
Welding bisa dilakukan baik dengan maupun tanpa memakai filter. Adapun filter yang dianjurkan adalah sama seperti logam dasar. Mengingat spesifikasinya sangat baik di berbagai industri, maka wajar jika SS 316 dibanderol dengan harga yang lebih mahal daripada SS lainnya.
3. Fungsi Stainless Steel 316
SS 316 mempunyai fungsi utama dapat melawan karat akibat klorida. Di samping itu, pada penggunaannya tipe ini mempunyai tingkat ketahanan lebih lama. Jenis SS ini juga dapat dipakai di industri kelautan sebab mempunyai ketahanan karat yang bisa disebabkan oleh air garam.
Di samping itu, produk stainless steel 316 juga dapat diaplikasikan dalam pemrosesan bahan kimia, alat-alat untuk penyulingan, alat penyimpanan hingga alat Kesehatan.
Macam-Macam Produk Stainless Steel Untuk Lifting
A. Rantai Stainless Steel 201 dan 304
Rantai stainless steel yang sering digunakan terutama pada produk rantai adalah SS 201 dan 304. Kedua produk stainless steel tersebut memiliki komponen yang berbeda. Pada SS 201 mengandung 5% nikel dan 15% kromium. Stainless steel 201 merupakan pengganti dari SS 304. Sedangkan stainless steel 304 memiliki kandungan 9% nikel dan 18% kromium.
Kandungan kromium dan nikel pada SS304 lebih tinggi dibandingkan pada SS 201, karenanya ketahanan korosinya jauh lebih baik. Namun dikarenakan tipe 304 memiliki kandungan krom dan nikel lebih banyak dibandingkan 201, maka harga SS 304 lebih mahal dibandingkan 201.
B. Wire Rope SS 304 dan SS 316
Wire rope 304 adalah stainless steel universal dengan kinerja anti karat yang lebih kuat dibandingkan seri SS 200. Memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi yang baik, sekitar 1000-1200 derajat. Produk stainless steel 304 mempunyai ketahanan korosi sangat baik dan ketahanan korosi intergranular yang juga baik.SS 304 merupakan material yang serbaguna dan banyak diaplikasikan dalam pembuatan suku cadang dan peralatan yang memerlukan kinerja keseluruhan yang baik.
Produk stainless steel Wire Rope 316 memiliki kandungan aluminium, sehingga memiliki ketahanan terhadap korosi yang jauh lebih baik di industri kimia dan kelautan dibandingkan SS 304. Stainless steel 304 biasanya diaplikasikan di area pedalaman dan outdoor. Sedangkan wire rope SS 316 bisa dipakai di area pesisir.
C. Berbagai Produk Rigging Hardware Stainless Steel
Ada beberapa macam produk stainless steel yang digunakan sebagai pembuatan rigging hardware, diantaranya :
1. Shackle
Shackle adalah alat untuk menghubungkan rantai, wire rope, dan sling yang mempunyai fungsi penting pada aplikasi rigging. Pada umumnya, shackle yang terbuat dari bahan galvanis ideal pada aplikasi industri, baja galvanis mempunyai lapisan seng oksida tipis yang dapat melindungi baja terhadap unsur-unsur penyebab oksidasi dan korosi.
Shackle dari stainless steel lebih tahan korosi, karena itu ideal untuk aplikasi kelautan. Salah satu grade SS yang tepat untuk produk stainless steel ini adalah stainless steel type 316 yang dianggap sebagai ‘marine grade’. Produk ini mengandung molybdenum yang menjadikannya tahan semprotan atau kabut air laut.
2. Turnbuckle
Alat pengatur ketegangan sling, turnbuckle biasanya diproduksi dari stainless steel grade 304. Sehingga membuatnya sebagai produk anti korosi untuk mencegah terjadinya deformasi jarum keras akibat pemakaian dan pengaruh lingkungan. Stainless steel 304 dikenal sebagai material dengan ketangguhan yang luar biasa.
3. Hook
Hook dikenal sebagai alat penghubung dalam industri. Stainless steel hook memiliki fitur berupa eye, pin, dan swivel eye yang mudah dilepas ke rantai penghubung dan biasanya dipasang dalam kabel, rantai atau tali. Biasanya produk stainless steel ini dibuat dari material grade SS 316 yang mempunyai kekuatan tarik tinggi dan permintaan aplikasi tahan lama, tahan korosi dan tahan penggunaan.
4. Wire Rope Clip
Wire rope clip berfungsi untuk menyatukan, menahan dan mengikat ujung mata wire rope supaya tidak terlepas dan bergerak. Bahan pembuatan wire clip biasanya dibuat dari material Stainless Steel 304 untuk daya tahan korosi dan ketahanan maksimum, sehingga sangat ideal diaplikasikan untuk aktivitas rigging dan industri.
5. Thimble
Thimble merupakan sebuah alat yang diaplikasikan pada pembuatan lubang dengan klip, klem atau pegangan untuk mencegah tali yang berjumbai. Untuk mendukung aplikasi kelautan, biasanya thimble terbuat dari grade SS 316 yang mempunyai jangkauan terluas untuk mengakomodasi semua kebutuhan hardware untuk kelautan.
6. Swivel
Produk stainless steel berikutnya adalah Swivel, yang kegunaannya sebagai penyeimbang objek angkat ketika berputar, dan termasuk jenis alat rigging. Swivel biasanya terbuat dari stainless steel grade 316 untuk ketahanan korosi maksimum yang menjadikannya ideal untuk aplikasi industri dan kelautan.
7. Carabiner
Produk stainless steel carabiner, yaitu sebagai peralatan keamanan dengan pelengkap gate atau pengunci yang menghubungkan antara 2 benda. Untuk aplikasi yang lebih luas, umumnya carabiner terbuat dari stainless steel grade 316.
8. Quick Link
Quick link termasuk alat rigging dengan fungsi spesifik yang dapat menyambungkan 2 rantai berbeda. Tersedia dalam ukuran bervariasi, dan biasanya quick link terbuat dari material stainless steel grade 316 untuk daya tahan korosi yang maksimum. Sehingga sangat ideal pada aplikasi rigging, kelautan dan industri.
9. Eyebolt
Eyebolt adalah sejenis alat rigging yang seringkali dipakai untuk aplikasi industri berat, baik manufaktur, transportasi, maupun industri konstruksi. Produk stainless steel ini biasanya terbuat dari SS 304 atau 316, sehingga ideal untuk aplikasi tugas berat dan ringan.
Berdasarkan produk stainless steel di atas, dapat disimpulkan bahwa stainless steel paling banyak diaplikasikan adalah SS tipe 304 dan 316.
Produk Stainless Steel Untuk Alat Lifting
Sedang mencari produk stainless steel terbaik untuk alat lifting? Kami merekomendasikan produk Stainless Steel merk Powertec dengan kualitas yang sudah tidak diragukan lagi untuk aplikasi industri dan kelautan. Dapatkan beragam produk-produk stainless steel berkualitas hanya di website Mega Jaya segera dengan beragam promo menarik yang tidak boleh Anda lewatkan.
Baca Juga: